Orang-orang dari berbagai negara, mulai dari warga sipil sampai pejabat, mondar-mandir dalam ruangan tersebut dengan penuh antusias. Karena robot-robot itu sudah berjejeran rapi di sana.
Dan akhirnya, peresmian itu dimulai sejak Pak Reyhan menertibkan para pengunjung. Pelegalisasiannya dengan diaktifkannya robot-robot itu. Mata mereka bersinar. Mereka bergerak, berjalan, bahkan berkomunikasi langsung dengan para pengunjung.
"Para warga yang saya banggakan, robot-robot ini untuk membantu menyelesaikan pekerjaan kita semua. Dan jika anda semua ingin membelinya, datanglah lagi beok." Pidato Pak Reyhan, yang sudah pasti dimengerti semua orang karena bahasa di dunia hanyalah satu, Bahasa SIAINDONE, adalah pertanda berakhirnya acara peresmian itu.
Tak lama setelah pidato itu selesai, para pengunjung mulai beranjak pergi dari toko tersebut. Dan robot-robot tersebut dinonaktifkan dan digiring keluar toko untuk diletakkan di gudang yang terletak agak jauh dari toko tersebut. Terkunci di dalamnya.
***
"Mereka semua, khususnya Pak Reyhan, menciptakan kita semua untuk memperbudak kita!" Jelas salah satu dari mereka.
Kini, mereka sedang rapat resmi sebagaimana orang-orang itu rapat untuk menciptakan mereka dahulu kala. Mereka semua aktif dengan bantuan seekor tikus yang tidak sengaja menekan tombol ON ketika lewat. Dan sekarang, mereka sedang rapat tentang cara untuk menggagalkan tujuan orang-orang tersebut menciptakan mereka.
"Ya, benar, itu yang disampaikan Pak Reyhan di acar peresmian." Kata robot lainnya, membenarkan. Seluruh wajah pun tertoleh kepadanya. "Kita harus mencari cara untuk membinasakan orang-orang tersebut. Setuju?!" Lanjutnya dengan mengepalkan tangan dan menghentakkannya ke udara yang diikuti oleh robot-robot lainnya.
Rapat terus berlanjut. Pendapat demi pendapat terlontarkan. Muka-muka serius tergambar. Malam semakin larut. Hingga, sebuah pendapat terputuskan. Yang akan memorakporanda semuanya.
***
Malam akhirnya pergi tergantikan oleh pagi. Robot-robot itu menonaktifkan sistemnya dengan kemampuan mereka.