Mohon tunggu...
aliyaamumtaz
aliyaamumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pendidikan

11 November 2024   08:18 Diperbarui: 11 November 2024   08:28 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori belajar behavioristik merupakan salah satu pendekatan utama dalam psikologi pendidikan yang berfokus pada perubahan perilaku sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respons. Teori ini menekankan pentingnya penguatan (reinforcement) dalam proses belajar, di mana perilaku yang diinginkan diperkuat dan perilaku yang tidak diinginkan diminimalkan. Artikel ini akan membahas implikasi teori behavioristik dalam konteks pendidikan, termasuk aplikasi praktisnya dan dampaknya terhadap proses belajar mengajar.

Dasar-Dasar Teori Behavioristik

Teori behavioristik dikembangkan oleh para psikolog seperti John B. Watson dan B.F. Skinner, yang berpendapat bahwa semua perilaku dapat dipelajari dan dimodifikasi melalui pengalaman. Dalam konteks pendidikan, teori ini menganggap bahwa:

  • Belajar adalah Perubahan Perilaku: Proses belajar dilihat sebagai perubahan yang dapat diamati dalam perilaku siswa sebagai respons terhadap stimulus tertentu.

  • Peran Guru sebagai Stimulus: Guru berfungsi sebagai penyedia stimulus yang dapat mempengaruhi respons siswa. Penggunaan metode pengajaran yang tepat dapat mendorong siswa untuk menunjukkan perilaku yang diinginkan.

  • Penguatan: Penguatan positif (seperti pujian atau hadiah) dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya perilaku baik, sementara hukuman dapat mengurangi perilaku buruk.

Implikasi dalam Proses Pembelajaran

1.Penerapan Metode Pembelajaran Aktif

Dalam teori behavioristik, metode pembelajaran yang melibatkan pengulangan dan latihan (drill and practice) sangat dianjurkan. Misalnya, dalam pembelajaran bahasa asing, siswa dapat diajarkan melalui latihan berbicara berulang kali untuk memperkuat kemampuan berbicara mereka.

2.Penggunaan Penguatan

Penguatan positif seperti pujian atau penghargaan digunakan untuk mendorong siswa agar terus melakukan perilaku baik. Sebaliknya, hukuman dapat diterapkan untuk mengurangi perilaku negatif, meskipun pendekatan ini harus digunakan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan efek psikologis negatif pada siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun