Warning: Artikel ini mengandung konten Dewasa (18+), Tapi Bukan Pornografi maupun Pornoaksi, Melainkan sebuah Edukasi. Bagi anak-anak butuh Bimbingan Orang tua untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut terkait artikel ini.
Assalamualaikum, kali ini saya akan berbagi fakta, opini, pengalaman, lika-liku, lucu dan seru seputar Alat Kontrasepsi. Dalam hal ini akan lebih fokus Alat Kontrasepsi berupa kondom.
Pendahuluan
Bagi pasutri (pasangan suami istri) yang melakukan KB (Keluarga Berencana) tentu akan dekat dengan istilah Alat Kontrasepsi. Yaitu sebuah alat untuk menunda kehamilan karena alasan satu dan lain hal. Alat kontrasepsi sendiri ada beberapa macam, dan saya akan lebih fokus membahas tentang alat kontrasepsi berupa Kondom.
Pengalaman Pertama Membeli Kondom
Setelah diskusi dengan istri, kami sepakat untuk menunda kehamilan setelah kelahiran anak pertama kami dengan cara gunakan Kondom. Ceritanya siang itu saya memberanikan diri untuk pergi ke Apotek dengan perasaan malu karena memang belum pernah membeli barang tersebut. Maka saya berinisiatif untuk menggunakan kaos hoodie, lengkap dengan memakai penutup kepala. Sayang waktu itu masker belum umum, jadi saya tidak pakai masker untuk menyembunyikan identitas saya, haha :) sudah kaya main detektif-detektifan nih.
Pada waktu sampai di Apotek saya duduk antri di kursi tunggu, dan berharap customer lain pergi dulu, untuk kemudian saya membeli dalam keadaan sepi. Satu dua pembeli mulai selesai dan pulang, tinggal satu Pasutri yang waktu itu memilih alat kontrasepsi Aiyudi (IUD). Belum sampai transaksi mereka selesai, karyawan Apotek satunya bertanya kepada saya yang dari tadi diam saja.
Karyawan (K): “Mas nya mau beli apa?”
Saya (S): “Ee, anu mbak, kondom”
Ucap saya lirih, berharap tidak kedengaran customer lain, eh ternyata mbak Karyawan malah gak denger juga dan mengulangi pertanyaan.
K: “Maaf mas, beli apa?”
S: “beli kondom mbak”
Saya agak “sedikit” mengeraskan suara dan sambil tersipu malu. And, do you know? Mbak nya masih kurang jelas, karena memang Apoteknya dipinggir jalan raya, lumayan bising suara kendaraan lewat :( dan mengulangi sekali lagi pertanyaanya, Omaigat!
K: “Maaf kurang jelas, mas nya mau beli apa tadi?”
S: “KONDOM MBAK!”
Kali ini suara saya ibarat HP yang di Loud Speaker, dan saya sambil menunjuk Produknya. Ya salaaam, customer di sebelah pun menoleh ke saya dengan ekspresi agak kaget, dan Mbak Karyawan Apotek kali ini ganti yang tersipu malu, haha. Untuk kemudian dia mengambilkan produknya dan saya pun pulang sambil senyum-senyum sendiri.
Sungguh, Pengalaman yang tak terlupakan!
Btw, boleh donk jika teman-teman ada pengalaman seru bisa ceritain juga disini, drop di kolom komentar ya.
Belanja online, Solusi Belanja Produk Privacy
Dari pengalaman saya di atas tentu bisa menjadi pelajaran bersama, bahwa membeli produk yang bersifat pribadi itu idealnya harus dengan cara pribadi juga. Belanja Online solusinya, sudah banyak aplikasi belanja online yang saya yakin setiap Anda pasti memiliki, bahkan beberapa diantaranya gratis ongkir tanpa syarat.
Jadi buat kamu yang sedang merencanakan untuk menunda kehamilan, saya rekomendasi untuk gunakan kondom sebagai alat kontrasepsi. Dan belanjanya bisa menggunakan Aplikasi Belanja Online agar lebih Privacy.
Alhamdulillah, lengkap sudah artikel tentang, “Pengalaman Pertama Membeli Kondom (18+)”. Jika ada pertanyaan atau ingin diskusi silahkan drop di kolom komentar ya.
Semoga Bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI