6.) Cyberstalking, menguntit orang di dunia maya.
Sangat sering dilakukan di dunia maya, khususnya flaming, dan yang paling terbanyak di lakukan di platform twitter. Orang orang lebih memilih menyelesaikan masalah nya di akun media social, yang awalnya hanya untuk curhat tetapi berujung cyerbullying, dukungan dari orang lain pun menjadi faktor utama, banyak yang ingin tau orang yang jadi bahan pembicaraannya, akhirnya mencatumkan aku media sosial korban yang menjadi bahan pembicaranya.
Alhasil dampak dari korban pun tak tanggung tanggung, semua postingan nya menjadi penuh dengan kata cacian dan ledekan yang menyakiti hati, jika korban tidak sanggup, dampaknya korban akan menutup semua akun sosial media nya. dapat mempengaruhi mental, menjadi takut bersosialisasi.
Dalam menggunakan media social kita sebagai manusia, seharusnya menempatkan diri seperti berinteraksi langsung pada umumnya, sebagai netizen tidak perlu terlalu ikut campur dengan urusan orang lain, karena belum tentu informasi yang kita dapatkan itu benar, dan kalau punya urusan pribadi kalau bisa diselesaikan dengan baik, karena kalau diumbar di social media hanya akan membuat netizen tersulut emosi.
DAFTAR PUSTAKA
Sahrul,Abdul sakban. (2019) .Pencegahan cyber bullying di Indonesia. Sleman: Deepublish.
Cyberbullying and Cyberthreats: Responding to the Challenge of Online Social Aggression, Threats, and Distress Nancy E. Willard.
Cyberbullying Across the Globe: Gender, Family, and Mental Health.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H