Menguasai medan perang bukan berarti menekan musuh dan menyerang kota-kota mereka dalam segala situasi dan kondisi. Seorang komandan harus mempertimbangkan strategi dari segi keuntungan dan ancaman atas setiap tindakan yang diambilnya.Â
Seorang komandan harus naik ke dataran tinggi dan tidak berlama-lama berada di dataran rendah. Dataran tinggi menguntungkan komandan mengatur strategi penyergapan sebab memiliki pandangan lebih luas. Dari atas, komandan mengetahui kondisi terkini pergerakan musuh apakah sudah mulai lemah dan kelaparan sehingga kondisi ini bisa dijadikan momen tepat untuk melakukan penyergapan.
Konfigurasi medan perlu diketahui apakah mudah diakses (pasukan bisa bergerak bebas tanpa diketahui), tangguh sehingga pasukan sulit ditarik, terkunci sehingga tak ada yg bisa diuntungkan dari kedua sisi, terbatas (pasukan harus mempertahankan dengan mengisi seluruh wilayah medan), dan luas (kesulitan kontak dari dua belah pihak).Â
Seorang komandan sebagai ketua tim harus mengenal kemampuan setiap prajuritnya seolah seperti anak-anaknya yang ia akan rela mati demi melindungi anak-anaknya.Â
Penentuan keputusan komandan ada 9 jenis medan yakni:
1. Dispersif, ketika penguasa feodal ada di kawasannya sendiri.
2. Terang, ketika komandan memiliki jarak pendek dengan kawasan musuh.
3. Kontroversial, ketika kedua belah pihak sama-sama memiliki keuntungan.
4. Mudah dilalui ketika kedua belah pihak dengan mudah bermanuver.
5. Potensial, ketika medan berbatasan dengan sekutu potensial.
6. Berat bila dapat menyerang jauh ke arah musuh.