Mohon tunggu...
Aliva Rosdiana
Aliva Rosdiana Mohon Tunggu... Penulis - edupreneur

Sebagai seorang edupreneur, saya harus mengasah diri dengan meningkatkan kualitas diri agar menjadi seorang yang memberikan manfaat dalam dunia pendidikan dan kewirausahaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pelatihan Teknik "Embroidery" pada Kain Tenun Ikat Troso

12 Mei 2018   16:23 Diperbarui: 12 Mei 2018   16:33 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini tim Pengabdi Masyarakat UNISNU Jepara yaitu Aliva Rosdiana sebagai ketua tim dan anggotanya yaitu Zahrotun Nafisah dan Hayu Yulistianti melaksanakan pengabdian masyarakat di desa Troso dengan bermitrakan pengrajin Troso di desa Troso Pecangaan Jepara dengan memberikan pelatihan berupa teknik embroidery sebagai sentuhan desain pada kain tenun Troso.

Embroidery merupakan istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti rajut sulam. Teknik ini telah merambah seluruh dunia sesuai dalam buku The Elegant Motifs yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) yang mendefinisikan embroidery sebagai seni desain yang dikombinasikan pada dekorasi tekstil.

Merunut zaman Yunani kuno, dekorasi dengan teknik embroidery telah ada dibuktikan dengan lukisan ornament, sehingga teknik ini disebut juga teknik embroidery ornaments yang sering dimunculkan pada baju, bantalan kursi, aplikasi rajutan, bahkan renda.

Kain tenun  ikat troso merupakan produk unggulan yang dimiliki oleh Jepara, berlokasi di desa Troso kecamatan Pecangaan. Produk ini sudah merambah ke seluruh Indonesia hingga mancanegara. Keunggulan dari produk ini adalah coraknya, serta kualitas kain dan pewarnaan. Seiring bergulirnya waktu, fashion mengalami perkembangan.

Dan pengrajin Troso juga harus mencari desain atau sentuhan pada desainnya agar tidak dianggap monoton sehingga memberikan desain inovasi pada kain Troso tanpa mengurangi corak desain khas kain troso itu sendiri. Teknik embroidery dianggap sesuai dengan desain sesuai kreativitas para perajin Troso itu sendiri.

Dengan diikuti 15 perajin Troso, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan yang diawali dengan pembukaan, lalu penyuluhan mengenai creativepreneur hingga pelatihan embroidery yang diaplikasikan pada kain tenun ikat troso sebagai bentuk inovasi yang diwujudkan dalam pengabdian ini.

Gambar 2: Peserta menyimak penjelasan mengenai Creativepreneur oleh salah satu tim pengabdi masyarakat (Dok. Pribadi)
Gambar 2: Peserta menyimak penjelasan mengenai Creativepreneur oleh salah satu tim pengabdi masyarakat (Dok. Pribadi)
Produk kain troso yang dihasilkan tidak hanya berupa kain, namun juga berupa tas, syal, dan baju. Kali ini tim pengabdi membatasi produk yang diberi sentuhan embroidery pada produk syal troso dan tas troso. Teknik yang digunakan menggunakan metode discovery-inquiry dimana pengalaman mitra untuk menuangkan ide kreatifitas dalam penerapan teknik embroidery pada kain tenun ikat troso sangat diharapkan.

Bermula dari pengalaman menjahit, para perajin setelah diberikan pelatihan teknik embroidery oleh tim disertai dengan video, dengan mudah mereka bisa mengikutinya dan mempraktekannya. 


Dalam mengikuti video youtube tutorial embroidery, peserta mampu mempraktekannya dan hasilnya nampak pada bordir yang diterapkan pada kain tenun ikat troso. Berikut hasil dari praktek mitra perajin troso dengan memberikan sentuhan teknik embroidery pada kain tenun ikat troso:

Harapannya semoga sumbangsih yang diberikan oleh tim pengabdi berupa ilmu serta peralatan embroidery untuk para perajin Troso menjadi pemicu semangat untuk berinovasi. Jayalah Jeparaku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun