Kisah persahabatan Ardi, Adi, dan Ari berawal ketika Mereka duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Keseharian mereka selalu dilakukan bersama dalam hal belajar bermain dan lainnya. Walaupun dibalik itu mereka memiliki tipe belajar yang berbeda, mereka tetap saling berbagi dan mendukung .
Ardi memiliki gaya belajar visual, dimana Ardi mencari informasi dengan membaca buku, serta bahan literasi lainya. Walaupun Ardi sedikit tertutup , Ardi pun berusaha untuk membantu Adi dan Ari ketika mereka kurang paham tentang informasi yang mereka dapatkan.
Adi yang juga sangat baik dan mudah bergaul memiliki gaya belajar Auditory dimana gaya ini membutuhkan suatu media audio, baik dari musik, Vidio, dan media lainnya. Dengan gaya ini Adi harus mendengarkan pelajaran mereka untuk memahaminya. Namun Adi tidak memiliki sifat acuh tak acuh, atau biasa disebut asik sendiri. Adi selalu berusaha untuk menjalin hubungan kepada orang lain dengan baik.
Dan Ari anak yang super aktif, memiliki gaya belajar Kinestetik, dimana gaya ini melakukan hal secara  langsung untuk mendapatkan informasi. Ari  dengan gaya belajar kinestetik tidak bisa hanya duduk tenang dan menunggu informasi disampaikan. Ari lebih sering mencari dengan mencoba-coba hal yang belum dia ketahui. Maka dari itu Ari terkenal dengan anak yang super aktif dan sibuk dibandingkan dengan Ardi dan Adi. Disaat mereka memiliki agenda mengerjakan tugas bersama Ari lah yang pasti telat untuk datang, karena kesibukannya.
Walaupun Ardi, Adi, dan Ari memiliki perbedaan dalam segi Gaya belajar mereka, persahabatan mereka sangatlah unik, mereka sangat terkenal di sekolah mereka, mereka saling melengkapi satu sama lain. Bahkan peringkat kelas mereka bertiga yang menempati urutan 1-3.
Semua guru bangga dengan mereka bertiga, dari kelas 1 sampai mereka menginjak kelas 3 mereka tetap kompak, dan menjadi anak-anak yang berprestasi di sekolah .
Hal yang unik dari mereka bertiga adalah, mereka mewarnai persahabatan dengan saling melengkapi dan menutupi kekurangan-kekurangan mereka masing-masing. Setelah mereka melewati ujian kelulusan, Ardi, Ari dan Adi  mendapatkan beasiswa di salah satu perguruan tinggi terfavorit. Namun dari masing-masing mereka memilih jurusan yang berbeda. Ardi memilih jurusan pendidikan, sedangkan Adi mengambil jurusan kesenian musik, dan Ari mengambil jurusan teknik. Mereka tetap satu kampus , jadi walaupun dibalik kesibukan mereka kuliah, Ardi , Ari dan Adi tetep kompak sesama lainnya. Dan cerita mereka dikenang sampai mereka tua.
Mungkin cukup. Terimakasih
Good luck
Faisal Afi Aliudin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H