Mohon tunggu...
Cerpen

Persahabatan Sejati

26 Maret 2018   07:02 Diperbarui: 28 Maret 2018   05:18 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti biasanya, Adit mengikuti perkuliahan dengan baik dan dia tak pernah telat dalam hal mengikuti perkuliahan dan mengumpulkan tugas. Namun yang pasti berbeda adalah perlakuan dari temannya, Adit selalu dijauhi oleh teman-temannya, bahkan jarang sekali teman kelas yang mau menjadi anggota kelompok Adit, itu yang dialami Adit di semester pertama ini. 

Adit terus berfikir bahwa dia harus kuat menjalani semua ini, saat dia melamun Dosen pun datang, dosen memberikan materi bimbingan dan konseling, materi ini sangat dia pahami karena perlakuan Dosennya yang luar biasa, sangat baik dan menggugah semangat untuk terus belajar. Setelah itu Adit pulang ke rumah, saat Adit sampai gerbang rumah, Adit bertemu dengan galih, galih adalah tetangga baru Adit namun galih sangatlah berbeda, karena galih tak mau berteman dengan siapapun lantaran ia tidak sempurna seperti orang-orang biasanya, galih tidak bisa berbicara/ tunawicara, jika galih bertemu dengan orang yang tak dia kenal galih akan menghindar. Sehingga Rasa penasaran Adit terus tertumbuh, Adit sangat ingin sekali menjadi teman baiknya.

Keesokan hari Dosen BK memberikan materi tentang teknik berkomunikasi, Adit pun bertanya.

"Pak, caranya bagaimana kalau kita ingin mengajak berbicara orang yang tunawicara tapi dia juga tidak suka kehadiran orang yang tidak dia kenal?"Adit begitu penasaran

"Begini dit, gunakan teknik nonverbal dengan baik dan pahami permasalahannya terus kasih respon yang baik, kamu juga harus bisa menunjukkan bahwa kamu bisa menjadi teman baiknya" tutur Dosen Adit

"Siap terimakasih pak" Adit dengan penuh semangat

"Adit ,ini Bapak jadikan tugas individu buat kamu, kamu harus bisa memecahkan permasalahan ini, dan tugas untuk kalian kerjakan soal-soal dibuku halaman 29, paham semua!" Perintah dosen sebelum menutup pembelajaran

Adit mulai menyusun rencana, dari mengenal keluarga Galih, dan tanya-tanya tentang Galih. Saat ada kesempatan Adit bertemu galih dan mereka berkomunikasi walaupun sebentar.

"Galih, tunggu sebentar!" Adit berusaha menghentikan galih

Galih pun memberi isyarat jika dia tak mau ditemui, namun Adit tak pantang menyerah,

"Galih, aku bisa jadi temanmu" Adit dengan penuh memohon dan menyakinkan.

Galih mulai melihat Adit dengan seksama, dan mereka mulai berkomunikasi dengan baik, keesokan paginya Adit mengajak galih untuk lari pagi, mereka mulai saling berbagi cerita, mulai saling membalas senyuman. Dan akhirnya tugas Adit terselesaikan, Adit merasa bahwa ini bukan hanya sekedar tugas yang diberikan oleh Dosennya, namun seharusnya setiap manusia harus saling membantu, tak memandang kesempurnaan, tak memandang keterbatasan, semua terasa indah jika kita semua saling berbagi. Terimakasih

Faisal Afi Aliudin, 25 01 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun