Mohon tunggu...
I Gusti Ketut Alit Wira D
I Gusti Ketut Alit Wira D Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Ganesha

Halo, saya Alit Wira, seorang mahasiswa yang memiliki minat dan keahlian di bidang Akuntansi dan Digital Marketing. Saya memiliki kapasitas dan beberapa prestasi di bidang Akuntansi, saya bertujuan untuk berbagi pengetahuan yang saya miliki. Melalui tulisan-tulisan saya di Kompasiana, saya berharap bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Gaya tulisan saya cukup formal, namun tetap relevan untuk kalangan mahasiswa. Saya percaya bahwa dengan berbagi informasi yang bermanfaat, kita bisa saling membantu dalam mencapai pemahaman yang lebih baik. Mari kita belajar dan berkembang bersama!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Identitas Nasional sebagai Landasan Utama Pembentukan Karakter Mahasiswa

2 Juli 2024   16:57 Diperbarui: 2 Juli 2024   17:15 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: I Gusti Ketut Alit Wira Diputra, S1 Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha

Identitas nasional adalah fondasi yang membentuk jati diri suatu bangsa. Bagi mahasiswa, pemahaman yang mendalam mengenai identitas nasional sangat penting dalam membentuk karakter dan meningkatkan rasa cinta tanah air. Mengingat peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan, pemahaman ini menjadi krusial dalam mempersiapkan mereka menghadapi tantangan global tanpa kehilangan akar budaya dan nilai-nilai kebangsaan.

Mengapa Pemahaman Identitas Nasional Penting?

Memperkuat Rasa Persatuan dan Kesatuan

Pemahaman yang baik mengenai identitas nasional membantu mahasiswa merasa bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. Ini mendorong rasa persatuan dan kesatuan yang esensial dalam menjaga integritas dan kedaulatan negara. Mahasiswa yang memiliki pemahaman ini cenderung lebih menghargai keragaman dan perbedaan, serta berkontribusi dalam menciptakan harmoni sosial. Tanpa rasa persatuan, bangsa kita mudah terpecah oleh perbedaan. Peristiwa-peristiwa sejarah yang menunjukkan kekuatan persatuan, seperti Sumpah Pemuda, harus menjadi inspirasi bagi mahasiswa masa kini.

Menumbuhkan Rasa Kebanggaan dan Cinta Tanah Air

Mengetahui sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang membentuk identitas nasional dapat menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air. Ini penting dalam membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki loyalitas terhadap negara. Kebanggaan ini dapat menjadi motivasi kuat bagi mahasiswa untuk berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Ketika mahasiswa merasa bangga dengan identitas nasionalnya, mereka akan lebih terdorong untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa. Hal ini juga dapat mendorong mereka untuk aktif dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang bertujuan memajukan bangsa.

Menjaga Keberlanjutan Nilai-Nilai Budaya

Identitas nasional yang kuat membantu dalam pelestarian nilai-nilai budaya yang ada. Mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan harus memahami dan melestarikan warisan budaya agar tidak tergerus oleh arus globalisasi yang cenderung homogen. Dengan demikian, mereka mampu menjadi penjaga tradisi dan sekaligus inovator yang membawa kemajuan tanpa melupakan akar budaya. Kehidupan modern sering kali membuat kita melupakan warisan budaya yang kaya dan beragam. Melalui kegiatan seperti festival budaya, pertunjukan seni tradisional, dan seminar budaya, mahasiswa dapat lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.

 Tantangan dalam Mengembangkan Pemahaman Identitas Nasional

Pengaruh Globalisasi

Globalisasi membawa pengaruh budaya asing yang dapat memudarkan nilai-nilai lokal. Mahasiswa sering kali lebih tertarik pada budaya luar yang dianggap lebih modern dan keren. Tantangan ini harus diatasi dengan cara memperkenalkan kembali budaya lokal melalui pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler yang menarik. Media sosial dan internet juga memiliki peran besar dalam penyebaran budaya global, sehingga penting bagi kita untuk tetap mempromosikan budaya lokal di platform tersebut. Menghadapi globalisasi, kita tidak boleh melupakan identitas kita sendiri. Kita harus selektif dalam menyerap budaya asing dan tetap memprioritaskan budaya lokal.

Kurangnya Pendidikan Karakter

Kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia kadang terlalu berfokus pada aspek akademis dan melupakan pendidikan karakter yang mencakup pemahaman identitas nasional. Diperlukan pendekatan holistik dalam pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap aspek pembelajaran. Pendidikan karakter yang baik harus dimulai sejak dini dan terus dikembangkan hingga jenjang pendidikan tinggi. Pendidikan karakter yang meliputi nilai-nilai kebangsaan dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti diskusi kelompok, debat, dan proyek sosial.

Minimnya Keteladanan dari Tokoh Publik

Tokoh publik, termasuk pejabat negara dan selebriti, sering kali menjadi panutan bagi mahasiswa. Sayangnya, keteladanan yang baik mengenai pemahaman identitas nasional kadang sulit ditemukan. Tokoh publik harus menunjukkan sikap yang mencerminkan rasa cinta tanah air dan bangga terhadap budaya Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa akan lebih mudah mengikuti teladan tersebut.

Upaya yang Dapat Dilakukan

Inklusi Materi Kebangsaan dalam Kurikulum

Pemerintah dan institusi pendidikan harus bekerja sama untuk memastikan materi tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai nasional dimasukkan ke dalam kurikulum. Ini tidak hanya dalam bentuk teori, tetapi juga praktik nyata melalui proyek sosial dan budaya. Misalnya, program studi dapat mengadakan kunjungan ke situs-situs bersejarah atau mengadakan diskusi mengenai nilai-nilai kebangsaan. Kegiatan lapangan seperti ini dapat membuat mahasiswa lebih menghayati dan menghargai sejarah serta budaya Indonesia.

Peningkatan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada seni, budaya, dan sejarah Indonesia harus ditingkatkan. Klub budaya, pameran seni, dan festival kebangsaan dapat menjadi sarana efektif untuk mengajarkan identitas nasional kepada mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat diajak untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang mempromosikan nilai-nilai kebangsaan. Partisipasi aktif dalam kegiatan ini dapat meningkatkan rasa bangga dan cinta terhadap tanah air.

Kerjasama dengan Tokoh dan Lembaga Budaya

Mengundang tokoh budaya dan bekerja sama dengan lembaga budaya dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang identitas nasional. Mahasiswa akan lebih tertarik dan termotivasi ketika mendapatkan wawasan langsung dari para ahli di bidang tersebut. Selain itu, cerita dan pengalaman dari tokoh budaya dapat menjadi motivasi yang kuat bagi mahasiswa untuk lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri. Kerjasama ini juga dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dengan perspektif yang lebih luas.

Pemanfaatan Teknologi dan Media Sosial

Teknologi dan media sosial dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan identitas nasional. Misalnya, kampanye media sosial yang menarik mengenai budaya dan sejarah Indonesia dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa. Video pendek, infografis, dan konten interaktif lainnya bisa menjadi cara yang efektif untuk mengedukasi mahasiswa tentang identitas nasional. Dalam era digital ini, kita harus memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda.


Kesimpulan

Pemahaman identitas nasional adalah elemen krusial dalam pembentukan karakter mahasiswa. Di tengah arus globalisasi yang kuat, menjaga dan memperkuat identitas nasional menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan serius. Mahasiswa yang memiliki pemahaman yang baik mengenai identitas nasional akan menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter kuat, berintegritas, dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi. Oleh karena itu, pendidikan tentang identitas nasional harus menjadi prioritas dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia.

Memahami identitas nasional tidak hanya memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, tetapi juga menumbuhkan rasa kebanggaan dan cinta tanah air serta menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya. Tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan pemahaman ini dapat diatasi dengan berbagai upaya, seperti inklusi materi kebangsaan dalam kurikulum, peningkatan kegiatan ekstrakurikuler, kerjasama dengan tokoh dan lembaga budaya, serta pemanfaatan teknologi dan media sosial. Dengan demikian, mahasiswa akan siap menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun