Mohon tunggu...
Gaya Hidup Pilihan

Globalisasi: Fast Food, Ya atau Tidak?

16 September 2016   11:02 Diperbarui: 16 September 2016   14:15 2882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: www.maxmanroe.com


Berbicara mengenai globalisasi tentunya tidak akan lepas dari pengaruh-pengaruh budaya asing yang sudah melekat pada masyarakat Indonesia. Pengaruh-pengaruh budaya asing tersebut membawa perubahan besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia zaman sekarang. Salah satu contoh perubahan tersebut adalah selera makanan masyarakat yang mulai beralih dari makanan tradisional ke makanan-makanan asing.

Makanan pokok kita sebagai masyarakat Indonesia sebagian besar adalah nasi, jagung maupun sagu. Bahan makanan tersebut sebelum dapat dikonsumsi harus diolah terlebih dahulu dengan waktu yang cukup lama. Namun, di era modern dan serba canggih seperti sekarang ini, masyarakat tentunya lebih memilih segala sesuatu yang cepat agar tidak banyak membuang waktu mereka, termasuk dalam hal memilih makanan. Melihat kondisi tersebut, banyak sekali perusahaan-perusahaan makanan dari luar negeri yang mengambil kesempatan dengan membuka cabang-cabang usahanya di Indonesia. Salah satunya perusahaan makanan cepat saji atau yang lebih dikenal dengan fast food.

Makanan cepat saji menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Indonesia, disamping penyajiannya yang cepat, harga dan rasanya pun tidak kalah menarik perhatian. Dengan harga yang tidak perlu membuat kita merogoh kocek terlalu dalam, fast food memberikan makanan dengan kualitas rasa yang cukup lezat dan bentuk yang menarik, sehingga masyarakat berbondong-bondong ingin mencobanya. Selain itu, dengan adanya globalisasi membuat sebagian besar masyarakat suka sekali meniru negara-negara barat, termasuk dengan mencoba makanan cepat saji tersebut.

Namun, dibalik kelezatan rasa dan kecepatan dalam penyajiannya, tentunya fast food atau makanan cepat saji mempunyai beberapa dampak negatif dan positif bagi lingkungan maupun tubuh kita dalam jangka panjang.

Dampak Negatif

source: www.klikdokter.com
source: www.klikdokter.com

Makanan cepat saji sudah sangat popular dihampir seluruh kalangan masyarakat di Indonesia. Dari mulai yang muda sampai tua, pasti sudah mencobanya. Hal itu disebabkan karena makanan-makanan cepat saji mudah ditemukan dimana-mana. Tapi, banyak dari kita yang tidak tahu bahwa sebagian besar makanan cepat saji berpotensi sebagai junk food. Junk food adalah istilah untuk makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food dapat menyebabkan beberapa penyakit.

Kandungan dalam makanan cepat saji seperti karbohidrat, gula, lemak dan garam (natrium) menawarkan kalori yang berlebihan, tetapi nilai gizi didalamnya sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Hal tersebut sangat berdampak pada kelebihan berat badan yang merupakan salah satu faktor peningkatan risiko untuk berbagai masalah kesehatan kronis. Selain itu, terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji dapat menyebabkan risiko penyakit diabetes, masalah pada sistem pencernaan, kelelahan dan kelemahan, depresi, bahkan yang terparah dapat merusak fungsi otak.

Dampak negatif lainnya adalah berkurangnya rasa cinta terhadap makanan tradisional khas Indonesia. Hal tersebut menimbulkan pandangan masyarakat bahwa makan di restoran cepat saji lebih bergengsi dan nyaman dibanding makan di warung makan atau rumah makan yang menyajikan makanan asli Indonesia. Hal tersebut juga dapat menyebabkan mulai hilangnya makanan-makanan tradisional di sekitar kita. Anak-anak dan remaja Indonesia zaman sekarang juga banyak yang tidak mengenal makanan-makanan tradisional khas Indonesia. Padahal, jika dibandingkan dengan makanan cepat saji, makanan tradisional lebih kaya akan cita rasa dan bentuknya juga menarik.

Dampak Positif

source: www.maxmanroe.com
source: www.maxmanroe.com

Selain dampak negatif seperti yang saya sebutkan diatas. Makanan cepat saji tentunya mempunyai dampak positif bagi para konsumen maupun lingkungan sekitar. Dengan hadirnya makanan cepat saji di Indonesia, selain membawa pengetahuan baru tentang makanan bagi masyarakat Indonesia, makanan cepat saji juga mempermudah masyarakat jika sedang dalam keadaan darurat dan membutuhkan makanan dengan segera. Hal ini juga bisa membawa ide-ide baru bagi para pengusaha di Indonesia untuk melakukan inovasi-inovasi dengan bahan dasar makanan cepat saji.

Pengaruh budaya asing memang tidak selalu memberikan dampak yang negatif. Semua tergantung dari pribadi masing-masing orang. Selama masih dalam batas wajar, era globalisasi ini harus kita manfaatkan dengan baik. Jangan hanya mau mencoba dan meniru budaya asing, tapi kita juga harus bisa melestarikan serta mengenalkan budaya Indonesia, khususnya makanan tradisional Indonesia ke seluruh penjuru dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun