Ini nasihat saya. Sudahlah mundur saja. Sudah cukup anda mendapat anugrah yg tdk sebanding dg kemampuanmu. Kamu sendiri sadar. Ketika berada ditengah tengah yg lain, kamu tersipu sendiri menyendiri. Bukan saja anda yg sakit, tetapi kita semua malu dibuatnya.
Hayo..Indonesia itu perlu yg lbh dari sekedar yg kamu punya. Bukan yg alakadarnya. Relakan saja. Karena ini demi seluruh rakyat Indonesia. Demi mengukir sejarah yg gemilang. Yg kamu gagal menorehnya.
5 tahun, mendapat. Sudah lebih dari cukup untuk hidupmu sampai ahir hayatmu kelak. Mau apa lagi? Dp nanti disingkirkan oleh ulah kedongoan mu sendiri.
Tidakkah kau lihat ombak tsunami dukungan itu menghempas kepantai sebelah? Tidakkah kau lihat bakar membakar kardus putih itu, adalah potret kekalahanmu? Tidakkah kamu baca computer error itu, Â karena virus kegagalanmu mendapat suara?
Pintu rumah juang sudah tertutup untuk mu. Jendela hati iklas rakyat sudah terkunci rapat bagimu. Jangan membiarkan ikan ikanmu itu mati kepayang, kepanasan karena tak mendapatkan air oxygen penyambung hidup.
Hayoo, mau jadi besar atau sampah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H