Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, komunikasi dan transportasi menyebabkan batas-batas geografis antara negara dan masyarakat seolah tak terlihat lagi.Â
Adanya globalisasi ditandai dengan munculnya berbagai kecenderungan dalam teknologi, telekomunikasi, ilmu pengetahuan dan transportasi. Globalisasi menawarkan banyak jenis kemudahan bagi manusia bergerak, berkomunikasi dan perlahan mengurangi perbedaan yang membatasi antara orang.Â
Globalisasi bisa dibilang memberikan peluang kompetitif bagi negara-negara negara maju seperti Jepang, Amerika dan Eropa yang memiliki kekuatan global khususnya di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Globalisasi merupakan fenomena yang terjadi secara khusus dalam peradaban orang yang terus bergerak dan berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian darinya yang tidak dapat dipisahkan dari proses global itu sendiri.Â
Globalisasi dapat menciptakan perbedaan masalah baru dan menjadi tantangan yang membutuhkan solusi, jawaban dan diselesaikan dengan mencoba menggunakan globalisasi untuk kebaikan hidup. Di era globalisasi saat ini dan perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat yang mengarah pada memudarnya batas-batas antarnegara(baik secara politik, ekonomi dan sosial).
Salah satu masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah menurunnya jiwa nasionalisme dan patriotisme generasi muda. masalah ini karena banyaknya pengaruh budaya asing yang masuk ke tanah air. Itu sebabnya banyak anak muda yang melupakan budayanya karena berpikir bahwa budaya asing adalah budaya yang lebih modern daripada budaya nasional sendiri Hal ini menyebabkan terabaikannya nilai-nilai luhur masyarakat sebagian besar generasi muda.Â
Berbagai masalah yang ditimbulkan oleh kebangsaan dan nasionalisme yang akhir-akhir ini banyak yang memudar, banyak yang masih muda atau belia mengalami disorientasi, perpindahan dan hanya berpartisipasi dalam keuntungan tersebut egois pribadi atau kelompok tertentu atas nama orang alasan tindakan mereka. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara menjadi standar negara dalam menghadapi perbedaan menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang.Â
Di era globalisasi ini, pancasila memiliki peran sangat penting untuk melestarikan kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan globalisasi perbatasan seolah tidak terlihat, sehingga budaya asing yang berbeda dengan mudah masuk ke masyarakat.Â
Masalah ini bisa memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia, tentu saja menyaring permasalahan yang timbul akibat pengaruh globalisasi yang bersifat positif karena dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan memperkuat hubungan antara bangsa dan negara di dunia, sementara hal-hal negatif akibat globalisasi dapat merusak moral bangsa dan eksistensi budaya Indonesia.
Globalisasi dan Nasionalisme
Nasionalisme dapat diartikan sebagai paham yang membawa kesetiaan tertinggi setiap orang terhadap negara bangsa, atau sebagai sikap mental dan perilaku individu dan masyarakat yang menunjukkan kesetiaan dan pengabdian yang besar kepada bangsa dan negara. Rasa cinta tanah air yang tentunya tidak berlebihan.Â
Sedangkan, globalisasi adalah meluasnya pengaruh ilmu pengetahuan dan budaya dari setiap penjuru dunia ke belahan dunia lain sehingga batas negara yang jelas tidak lagi jelas.Â
Globalisasi memiliki pengertian kebalikan dari nasionalisme, dimana globalisasi mengharapkan adanya hubungan antar negara, sedangkan nasionalisme adalah bahwa masyarakat dalam negara tersebut mentransfer nilai-nilai kebangsaannya ke satu negara. Namun globalisasi juga dapat dikatakan sebagai konsekuensi dari nasionalisme, karena salah satu faktor berkembangnya nasionalisme adalah tumbuhnya rasa bangga terhadap bangsa dan negaranya.Â
Globalisasi adalah suatu proses yang dilandasi oleh keinginan satu bangsa yang dibanggakan untuk mengalihkan kebanggaannya kepada bangsa lain, sehingga lahir hubungan antar bangsa yang merupakan salah satu ciri globalisasi. Meskipun globalisasi berakar pada nasionalisme, negara-negara berkembang mulai merasakan efek negatif dari globalisasi.Â
Hal ini menjadikan nasionalisme sebagai bentuk perlawanan terhadap globalisasi, tetapi sistem dunia dibentuk atas dasar globalisasi, di mana terjadi integrasi sistematis antar negara dalam jumlah besar. Hal ini dapat dilihat dari tumbuhnya peran aktor-aktor non-pemerintah yang dapat mempengaruhi politik nasional negara tersebut. Negara tidak lagi mampu mewujudkan kepentingan nasionalnya jika tidak ikut serta dalam pembentukan kerjasama internasional.
Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme Pemuda
Perkembangan nasionalisme Indonesia sangat erat kaitannya dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia merengkuh kemerdekaan dari cengkeraman penjajah, perjuangan bangsa Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan kepulauan. Kahim berkata: "Ketika itu dimulai Nasionalisme Indonesia tidak dapat digambarkan atau dinilai secara tepat, itu adalah sebuah fase yang mulai didefinisikan dan diatur dengan jelas hanya pada awal abad ke-20, tetapi kebanyakan elemen penting utama sudah ada sejak lama.Â
Secara umum, dampak globalisasi terhadap kaum muda begitu kuat. Banyak generasi muda telah terpengaruh oleh globalisasi, kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Arus globalisasi menembus begitu cepat di masyarakat, khususnya di kalangan remaja. Dampak globalisasi pada kaum muda serupa kuat akibat pengaruh globalisasi, banyak generasi muda yang kehilangan individualitasnya seperti Indonesia.Â
Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari secara turun-temurun saat ini yaitu banyak remaja berdandan seperti selebriti berdasarkan pakaian mereka mengacu pada budaya barat.Â
Mereka mengenakan pakaian dengan bahan yang minim memperlihatkan bagian tubuh yang tidak boleh terlihat. Mengenai pakaian, jelas tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Singkatnya, orang ingin menjadi orang lain sambil bersembunyi identitas. Banyak remaja yang tidak mau untuk melestarikan budaya bangsa, santun sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia.
Moral generasi bangsa rusak, muncul tindakan anarki di kalangan pemuda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme melemah karena tidak ada cinta budaya kebangsaan dan kepedulian terhadap masyarakat. Sedangkan generasi muda adalah keturunan masa depan kebangsaan. Kemudian, terdapat langkah-langkah untuk mencegah efek nilai negatif dari globalisasi nasionalisme, yaitu: menumbuhkan jiwa nasionalisme yang kuat, sebagai semangat cinta produk rumah; Menanam dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya; Tanam dan laksanakan ajaran agama sebaik mungkin; memahami penegakan hukum, penegakan dan penegakan hukum dalam arti yang benar dan adil; Pilihan tentang pengaruh globalisasi dalam bidang politik, ideologi, ekonomi, dan sosial budaya kebangsaan Melalui langkah-langkah proaktif tersebut diharapkan mampu menangkal pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme dalam hubungannya dengan bangsa.Â
Jadi kita tidak kehilangan jati diri bangsa. Dewasa ini globalisasi memiliki dampak yang besar bahkan menjadi suatu keharusan untuk dicapai tujuan, baik positif maupun negatif, dan itu juga sangat mudah dicapai menggunakan perangkat yang ada seperti Android dan sebagainya. Globalisasi telah banyak berdampak pada dimensi kehidupan manusia akibat globalisasi adalah proses internasionalisasi semua bagian masyarakat modern. Jadi efeknya ada beragam, terutama dari segi sosial, dampak positif dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun, efek negatif banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan melalui peniruan atau terapkan secara selektif.
Dapat disimpulkan, generasi muda memainkan peran penting dalam keberlanjutan masa depan negara. penting Menumbuhkan nilai-nilai moral yang baik berdasarkan nilai-nilai pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat nasionalisme harus dinaikkan bukan hanya nasionalisme sempit, tetapi juga nasionalisme yang mendukung bangsa dan belum berhasil menghormati negara lain.
Perspektif Sosiologi Kepemudaan mengenai Pemuda dan Pendidikan
Kita tidak selalu bisa membangun masa depan bagi generasi muda, tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depannya melalui pendidikan. ( Franklin D Roosevelt, Presiden Amerika Serikat ke-32). Dari kutipan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pemuda bisa membangun masa depan negara ini melalui pendidikan globalisasinya dan mencegah dampak negatif yang timbul dari adanya globalisasi di negara ini dengan mempelajari berbagai hal untuk mencegahnya. Selain itu, pemuda juga sebagai agent of change yang secara nyata melakukan tindakan yang berdampak langsung kepada masyarakat.Â
Contohnya seperti pemuda berusaha untuk selalu meningkatkan nilai nasionalisme-nya di lingkungan masyarakat seperti menekankan toleransi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan melestrikan budaya yang ada di masyarakat tersebut, walaupun pengaruh globalisasi di negara ini sangat kuat. Tetapi, kita sebagai pemuda harus bisa mempertahakan dan meningkatkan nilai nasionalisme untuk negara Indonesia. Kemudian, pemuda juga bisa menjadi kontrol sosial dalam bermasyarakat. Contohnya, menyampaikan berbagai aspirasi mengenai kegiatan untuk mempertahakan leluhur budaya yang ada di tiap lingkungan masyarakat. Agara nilai nasionalismua tetap bertahan dan harus meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H