Mohon tunggu...
Alisya Pasya Ramadhanti
Alisya Pasya Ramadhanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Sosiologi A 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme Pemuda

20 Maret 2023   23:49 Diperbarui: 21 Maret 2023   00:11 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi memiliki pengertian kebalikan dari nasionalisme, dimana globalisasi mengharapkan adanya hubungan antar negara, sedangkan nasionalisme adalah bahwa masyarakat dalam negara tersebut mentransfer nilai-nilai kebangsaannya ke satu negara. Namun globalisasi juga dapat dikatakan sebagai konsekuensi dari nasionalisme, karena salah satu faktor berkembangnya nasionalisme adalah tumbuhnya rasa bangga terhadap bangsa dan negaranya. 

Globalisasi adalah suatu proses yang dilandasi oleh keinginan satu bangsa yang dibanggakan untuk mengalihkan kebanggaannya kepada bangsa lain, sehingga lahir hubungan antar bangsa yang merupakan salah satu ciri globalisasi. Meskipun globalisasi berakar pada nasionalisme, negara-negara berkembang mulai merasakan efek negatif dari globalisasi. 

Hal ini menjadikan nasionalisme sebagai bentuk perlawanan terhadap globalisasi, tetapi sistem dunia dibentuk atas dasar globalisasi, di mana terjadi integrasi sistematis antar negara dalam jumlah besar. Hal ini dapat dilihat dari tumbuhnya peran aktor-aktor non-pemerintah yang dapat mempengaruhi politik nasional negara tersebut. Negara tidak lagi mampu mewujudkan kepentingan nasionalnya jika tidak ikut serta dalam pembentukan kerjasama internasional.

Pengaruh Globalisasi terhadap Nilai Nasionalisme Pemuda

Perkembangan nasionalisme Indonesia sangat erat kaitannya dengan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia merengkuh kemerdekaan dari cengkeraman penjajah, perjuangan bangsa Indonesia dimulai sejak zaman kerajaan kepulauan. Kahim berkata: "Ketika itu dimulai Nasionalisme Indonesia tidak dapat digambarkan atau dinilai secara tepat, itu adalah sebuah fase yang mulai didefinisikan dan diatur dengan jelas hanya pada awal abad ke-20, tetapi kebanyakan elemen penting utama sudah ada sejak lama. 

Secara umum, dampak globalisasi terhadap kaum muda begitu kuat. Banyak generasi muda telah terpengaruh oleh globalisasi, kehilangan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Arus globalisasi menembus begitu cepat di masyarakat, khususnya di kalangan remaja. Dampak globalisasi pada kaum muda serupa kuat akibat pengaruh globalisasi, banyak generasi muda yang kehilangan individualitasnya seperti Indonesia. 

Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari secara turun-temurun saat ini yaitu banyak remaja berdandan seperti selebriti berdasarkan pakaian mereka mengacu pada budaya barat. 

Mereka mengenakan pakaian dengan bahan yang minim memperlihatkan bagian tubuh yang tidak boleh terlihat. Mengenai pakaian, jelas tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia. Gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Singkatnya, orang ingin menjadi orang lain sambil bersembunyi identitas. Banyak remaja yang tidak mau untuk melestarikan budaya bangsa, santun sesuai dengan kepribadian masyarakat Indonesia.

Moral generasi bangsa rusak, muncul tindakan anarki di kalangan pemuda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme melemah karena tidak ada cinta budaya kebangsaan dan kepedulian terhadap masyarakat. Sedangkan generasi muda adalah keturunan masa depan kebangsaan. Kemudian, terdapat langkah-langkah untuk mencegah efek nilai negatif dari globalisasi nasionalisme, yaitu: menumbuhkan jiwa nasionalisme yang kuat, sebagai semangat cinta produk rumah; Menanam dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dengan sebaik-baiknya; Tanam dan laksanakan ajaran agama sebaik mungkin; memahami penegakan hukum, penegakan dan penegakan hukum dalam arti yang benar dan adil; Pilihan tentang pengaruh globalisasi dalam bidang politik, ideologi, ekonomi, dan sosial budaya kebangsaan Melalui langkah-langkah proaktif tersebut diharapkan mampu menangkal pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme dalam hubungannya dengan bangsa. 

Jadi kita tidak kehilangan jati diri bangsa. Dewasa ini globalisasi memiliki dampak yang besar bahkan menjadi suatu keharusan untuk dicapai tujuan, baik positif maupun negatif, dan itu juga sangat mudah dicapai menggunakan perangkat yang ada seperti Android dan sebagainya. Globalisasi telah banyak berdampak pada dimensi kehidupan manusia akibat globalisasi adalah proses internasionalisasi semua bagian masyarakat modern. Jadi efeknya ada beragam, terutama dari segi sosial, dampak positif dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun, efek negatif banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan melalui peniruan atau terapkan secara selektif.

Dapat disimpulkan, generasi muda memainkan peran penting dalam keberlanjutan masa depan negara. penting Menumbuhkan nilai-nilai moral yang baik berdasarkan nilai-nilai pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat nasionalisme harus dinaikkan bukan hanya nasionalisme sempit, tetapi juga nasionalisme yang mendukung bangsa dan belum berhasil menghormati negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun