Seharusnya para anggota KPK bisa mudah menangkap para koruptor yang Hedonis serta bermewah-mewah ditengah-tengah rakyatnya dengan mendeteksi dini.
Pada ajang perkawinan atau acara tertentu para pejabat mudah memberikan Rp 50 Juta untuk pernikahan anak-anak pejabat, seperti yang pernah terjadi di Kota Bekasi ex Walikotanya yang tertangkap KPK tidak hanya memberikan uang namun berani menganggarkan papan bunga kepada koleganya dengan nilai fantastis.
Banyak oknum-oknum panitera juga bermain dengan menjadi makelar kasus para pejabat ini, seperti Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution didakwa menerima suap secara bertahap sebesar Rp 2,3 miliar. Suap tersebut diduga diberikan agar Edy membantu mengurus perkara hukum yang melibatkan perusahaan dibawah Lippo Group seperti dikutip kompas.com 7/9/2016.
Berkaca dari itulah bagaimana hukum mudah dipermainkan dan pepatah hukum tajam kebawah dan tumpul keatas menjadi pameo momok yang sudah terekam di fikiran masyarakat kita.
Semoga para penegak hukum berbenah diri, berkaca serta memiliki bukti-bukti yang akurat dan tidak adanya orderan/pesanan dari lawan-lawan politik yang menyuap demi jatuhnya target.Â
Fiat justicia ruat caelum artinya : Keadilan harus ditegakkan, meskipun langkit akan runtuh. (Lucius Calpurnius Piso Caesoninus ,43 SM)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H