Mohon tunggu...
alis sofiaturohmah
alis sofiaturohmah Mohon Tunggu... Lainnya - pt.mattel indonesia

mampu memberikan berita secara aktual

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menciptakan Generasi Z Yang Berpikir Kritis Untuk Indonesia Yang Lebih Maju

17 Januari 2025   22:13 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menciptakan Generasi Z yang berpikir kritis,dalam hal ini orang tua dan guru menjadi hambatan utama dalam pengembangan kemampuan tersebut. Mereka membantu anak-anak Generasi Z untuk tumbuh menjadi individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan memahami nilai-nilai demokrasi. Namun sering kali mereka menjadi penghalang bagi kemampuan kritis Generasi Z karena beberapa alasan, seperti kurangnya kesadaran, kurangnya kemampuan, atau kurangnya dorongan untuk membantu Generasi Z untuk tumbuh menjadi individu yang berpikir kritis dan analistis.

Kemampuan untuk berpikir,berbicara, dan menulis dengan kritis adalah kunci kesuksesan,terutama di dunia akademik. Kebiasaan berpikir kritis dapat dibangun dengan cara bertanya dan menganalisis informasi yang diperoleh. "kemampuan berpikir kritis tidak hanya terbatas pada kemampuan berpikir,berbicara, dan menulis,tetapi juga melibatkan kemampuan observasi, analisis ,pengaruh, evaluasi, Komunikasi, dan tentu saja kemampuan bertanya."

Berfikir kritis harus diterapkan dalam berbagai situasi ,karena lingkungan yang kurang mendukung dapat menghambat perkembangan diri. Berpikir kritis memungkinkan otak untuk bertanya dan memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dapat tersampaikan. Namun Ketika seseorang mempunyai kemampuan yang tinggi dan sering bertanya tidak jarang dianggap "sok pintar,ribet,sok tahu" sejatinya, orang yang bertanya tidak bermaksud menguji atau cari perhatian, melainkan karena rasa ingin tahu yang lebih.

Berpikir kritis juga biasanya mendorong sesorang berpikir secara terbuka, karena menerima kenyataan yang ada diluar sana, ilmupun akan semakin bertambah. Adapun contoh berpikir kritis seperti keinginan untuk berbisnis, Ketika seseorang ingin berbisnis pasti Langkah pertama akan mulai untuk memberikan penawaran kepada orang lain. Dalam hal ini, Ketika seseorang berpikir kritis maka ia akan mencari informasi sebanyak mungkin untuk menemukan cara yang paling rasional yang akan digunakan sebelum membuat keputusan untuk melakukannya.

Ketika dihadapkan dengan berpikir kritis seseorang harus mengesampingkann untuk berpikir secara otomatis, dan biasakan untuk mencari informasi yang lebih banyak. Seseorang biasanya yang sudah terbiasa untuk berpikir kritis maka akan selalu penasaran dengan suatu informasi sehingga akan terciptanya wawasan yang luas untuk kemajuan Generasi Z menjadi Indonesia yang lebih maju.

Generasi Z, kelompok individu yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga pertengahan 2000-an, kini menghadapi dunia yang penuh dengan perubahan cepat dan tantangan kompleks. Untuk menghadapi masa depan yang tak terduga, Generasi Z harus mengembangkan kompetensi unggul yang dapat membantu mereka menjadi pribadi yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing. Berikut adalah beberapa kompetensi yang menjadi kunci bagi Generasi Z dalam menyongsong masa depan:

1. Literasi Digital dan Teknologi: Literasi digital adalah kunci bagi Generasi Z dalam menghadapi era teknologi yang semakin maju. Generasi ini sudah tumbuh dalam lingkungan yang dipenuhi oleh teknologi digital dan media sosial. Oleh karena itu, mereka perlu mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana menggunakan teknologi secara bijaksana dan etis. Menguasai literasi digital akan membantu mereka memilah informasi, mengenali sumber yang dapat dipercaya, dan menjadi pengguna teknologi yang bertanggung jawab.

2. Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis: Dalam dunia yang kompleks dan terus berubah, keterampilan berpikir kritis dan analitis adalah hal yang krusial. Generasi Z harus diajarkan untuk menganalisis informasi dengan seksama, mempertanyakan asumsi, dan mencari solusi yang inovatif untuk masalah yang dihadapi. Keterampilan berpikir kritis akan membantu mereka membuat keputusan yang tepat dan menghadapi tantangan dengan sikap yang logis dan cerdas.

3. Kreativitas dan Inovasi: Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir di luar kotak, melihat masalah dari berbagai sudut pandang, dan menciptakan sesuatu yang baru. Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi inovator dan pencipta perubahan. Oleh karena itu, mereka perlu didorong untuk mengembangkan kreativitas mereka melalui berbagai kegiatan seni, proyek-proyek kreatif, dan pemecahan masalah yang menantang.

4. Kemampuan Beradaptasi dan Fleksibilitas: Perubahan merupakan satu-satunya konstan dalam kehidupan, dan Generasi Z harus menjadi ahli dalam beradaptasi dengan cepat. Mereka akan menghadapi berbagai perubahan teknologi, ekonomi, dan sosial yang mempengaruhi cara hidup mereka. Kemampuan untuk beradaptasi dan menjadi fleksibel akan membantu mereka menghadapi situasi apapun dengan sikap terbuka dan positif.

5. Keterampilan Komunikasi Efektif: Keterampilan komunikasi yang baik adalah penting dalam dunia yang semakin terhubung dan global. Generasi Z perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berbicara yang jelas, menulis dengan baik, dan mendengarkan dengan perhatian. Keterampilan komunikasi yang efektif akan membantu mereka berkolaborasi dengan orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan mempengaruhi dengan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun