Perlu diketahui bahwa tidak semua komponen plastik aman untuk digunakan sebagai kemasan makanan, apalagi makanan yang dimasak dengan suhu tinggi. Sampah plastik yang bermuara ke laut dapat mengancam ekosistem laut serta dapat terurai menjadi microplastics yang berbahaya bagi kehidupan hewan-hewan laut. Hal ini akan berdampak negatif pada sektor perikanan dan pariwisata bahari. Untuk menghasilkan produk halal dan thoyyib (baik), penggunaan kemasan juga merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan.
Kemasan yang aman adalah kemasan yang sudah bersertifikasi BPOM sehingga menandakan bahwa kandungan makanan dan kemasanyang digunakan telah melalui berbagai uji kelayakan. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia, kategori pangan yang penting diketahui untuk pemilihan bahan kemasan adalah sebagai berikut: 1. Sesuai dengan derajat asam basanya (ph), 2. Suhu saat pengemasan dan penyimoanan, 3. Kandungan kimia dominan.
Pengurangan sampah plastik dalam kegiatan produksi dan konsumsi dapat mendukung target dari SDGs ke-12 pada point meraih manajemen ramah lingkungan dan mengurangi produk limbah. Target ini sangat penting karena secara tidak langsung menyentuh aspek ekonomi sosial global dan aspek sumber daya alam yang memberikan dampak pada kerusakan lingkungan. Oleh karena itu. rasa peduli terhadap sampah plastikdapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kelangsungan hidup manusia, bumi, dan seisinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H