Mohon tunggu...
ali sihab
ali sihab Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gudang Kepurbakalaan Jember yang Tidak Terawat

24 Desember 2024   20:19 Diperbarui: 25 Desember 2024   00:47 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak jauh dari pusat kota Jember, kita bisa menemukan tempat untuk melihat benda-benda kepurbakalaan yang berlokasi di Kecamatan Patrang.  Adapun Koleksi-koleksi didalamnya merupakan hasil temuan dari berbagai penjuru kota Jember, isinya pun bermacam-macam mulai dari peninggalan Megalitik, Kerajaan, hingga era Kolonial. Mungkin sebagian dari kita baru mengetahui keberadaan Gedung ini atau bahkan baru mendengar jika ada Gedung kepurbakalaan di pusat Kota. Hal tersebut karena memang kurangnya kepedulian pemerintah daerah Jember untuk memperkenalkan ke masyarakat luas, lebih-lebih dalam menjaga dan merawatnya.

Dulunya gedung ini adalah museum yang menyimpan banyak koleksi benda-benda peninggalan yang ada di Jember, namun karena melihat kondisinya yang sangat tidak terawat dan terlantar kurang tepat apabila dikatakan sebuah Museum, mungkin Gedung ini lebih tepat disebut Gudang kepurbakalaan. Gedung ini banyak sekali menyimpan koleksi-koleksi mulai dari  jaman Pra-sejarah, Kerajaan, hingga era Kolonial. Namun sayangnya benda-benda tersebut terlantarkan begitu saja tanpa mengalami perawatan khusus, mengingat benda-benda tersebut sangatlah berharga. koleksi yang berada disini sangatlah beragam mulai dari batu Kenong, batu Menhir, Arca, Keris, Tombak, Senjata Api, koin VOC, lingga Yoni dan masih banyak lagi.  Sebagai warga Jember, tentunya sangat prihatin melihat kondisi benda-benda yang dibiarkan begitu saja. Keprihatinan ini semakin mendalam ketika penjaga Gedung tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai benda-benda tersebut saat ditanya.

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

(dokumentasi pribadi)
(dokumentasi pribadi)

Sungguh miris, Jember yang memiliki banyak peninggalan atau benda Pra-sejarah bernilai sangat tinggi, keberadaannya tidak mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Daerah kabupaten Jember, sehingga tidak sedikit benda Pra-sejarah yang rusak karena kondisi penempatannya tidak layak. Banyak benda-benda yang terlantar diluar Gedung seperti benda yang tidak ada harganya, tidak ada kepedulian terhadap benda-benda tersebut untuk menjaga dan merawat dengan baik. 

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

Disini tidak ada maksud menyudutkan Pemerintah Daerah, tapi memang beginilah kenyataannya, kondisi Gudang tempat penyimpanan benda bersejarah yang katanya Museum ini sungguh sangat tidak terawat bahkan terlantar. Padahal seluruh benda-benda ini sangat mempunyai nilai untuk dikenal masyarakat akan peradaban Jember dulunya. Tidak dapat disalahkan jika para generasi muda saat ini tidak mengenal Jember lebih dalam, karena memang Pemerintah Daerah jember sendiri sama sekali tidak ada upaya untuk menjadikan tempat ini sebagai media pembelajaran kepada para pemuda atau masyarakat luas. Padahal historycal Jember patut untuk diketahui dan dipelajari guna mengantisipasi terjadinya krisis identitas pada masyarakat khususnya para pemuda. Dengan hal ini Harapannya semoga para pemerintah daerah dapat melakukan upaya penjagaan dan perawatan yang lebih baik pada benda-benda yang ada di Gudang kepurbakalaan Jember yang nantinya berguna untuk keperluan pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun