Kelompok tani merupakan salah satu sarana kerjasama antara sesama petani dalam kelompok tani dan antar kelompok tani serta hubungan dengan pemerintah serta sarana untuk mengembangkan para petani di Indonesia. Pendekatan kelompok tani salah satunya melalui suatu aktivitas yang biasa dilakukan yaitu penyuluhan pertanian. Fungsi dari penyuluhan pertanian sendiri adalah pengambilan keputusan atau kesepakatan bersama dalam kelompok juga berkaitan dengan pendapat atau opini seseorang terhadap kelompoknya. Faktor lain yang dapat membantu mewujudkan kelompok tani yang efektif dan berkelanjutan adalah kepemimpinan yang ada dalam kelompok tani tersebut, bagaimana mereka dapat untuk memanajemen, menerima, mengirimkan, dan menindak lanjuti informasi yang di dapat. Kelompok tani dibentuk atas dasar untuk memecahkan permasalan individu petani secara swadaya maupun kepentingan kebijakan dari pemerintah melalui dinas.
Dalam upaya atau usaha menuju pembangunan pertanian yang lebih maju, peran kelembagaan pertanian sangat perlu didorong untuk memberikan kontribusi terhadap hal tesebut. Kelembagaan pertanian menjadi sebuah penggerak utama atau alat alternatif untuk mencapai kemajuan pertanian. Kelompok tani ini juga menjadi salah satu kelembagaan pertanian yang berperan penting karena kelompok tani merupakan pelaku utama dalam upaya pembangunan pertanian.
Upaya menggiatkan kelompok tani memang bukan hal yang mudah. Banyak hal yang menjadi tantangan terutama pada jaman sekarang ini. Otonomi daerah menjadi salah satu hal yang secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada eksistensi kelompok tani. Ada kecenderungan pemerintah daerah kurang memberikan perhatian terhadap kelembagaan pertanian khususnya kelompok tani. Padahal kelembagaan kelompok tani merupakan aset yang mampu dibilang sangat berharga dalam rangka menuju pembangunan pertanian yang maju dan modern mengingat bahwa di sebagian besar daerah, pertanian menjadi basis sektor pembangunan. Adapun beberapa keuntungan yang dapat diambil karena adanya kelompok tani yaitu,
Beberapa keuntungan dari pembentukan kelompok tani antara lain diungkapkan oleh Torres dalam Mardikanto (1993) sebagai berikut:
1. Eratnya interaksi dalam kelompok dan semakin terbinanya kepemimpinan kelompok.
2. Terarahnya peningkatan secara cepat tentang jiwa kerjasama antar petani.
3. Cepatnya proses perembesan (difusi) penerapan inovasi (teknologi) baru.
4. Naiknya kemampuan rata-rata pengembalian pinjaman petani.
5. Meningkatnya orientasi pasar, baik yang berlkaitan dengan masukan (input) maupun produk yang dihasilkannya.
6. Dapat membantu efisiensi pembagian air irigasi serta pengawasannya oleh petani sendiri.
Syarat pokok dan faktor pelancar atau alat pembangunan pertanian adalah melalui penyuluhan atau pendidikan pembangunan pertanian yang dimana mencakup pendidikan pembangunan untuk petani, pendidikan bagi petugas penyuluhan pertanian, dan latihan petugas teknik pertanian. Maka peran kelompok tani dalam hal ini sangat penting sebagai media pembelajaran bagi petani dalam upaya meningkatkan produktivitas usaha taninya. Dengan pendekatan tersebut, maka kelemahan dalam sistem pertanian tradisional dapat diperbaiki serta produktivitas sektor pertanian dapat ditingkatkan.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi anda. Terimakasih.
SUMBER :
Mardikanto, T.1993.Penyuluhan Pembangunan Pertanian.Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Nuryanti dan Swastika.2011.Peran Kelompok Tani dalam Penerapan Teknologi Pertanian.Forum Penelitian Agroekonomi, Volume 29 No.2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H