Mohon tunggu...
Ali Shodikin
Ali Shodikin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkuat Kompetensi Guru, Dosen Unesa Beri Workshop Penyusunan Modul Ajar Berbasis Kearifan Lokal

26 Juli 2023   00:26 Diperbarui: 26 Juli 2023   00:29 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Workshop Modul Ajar Berbasis Kearifan Lokal Kabupaten Magetan/Dokpri

MAGETAN, Sabtu(22/7)--Universitas Negeri Surabaya memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat pendidikan di Indonesia, diantaranya melalui penguatan kompetensi guru-guru di Kabupaten Magetan. Kegiatan ini diwujudkan salah satunya melalui workshop penyusunan modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan bagi guru SMP yang dilakukan oleh tim dosen program studi Pendidikan Matematika. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 22 Juli 2023 di SMK Negeri 1 Magetan. Melalui kegiatan yang  diikuti oleh guru-guru SMP di Kabupaten Magetan ini diharapkan akan meningkatkan meningkatnya kompetensi guru dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran di kelas mereka.

Dalam kegiatan ini, tim dosen pendidikan Matematika Unesa yang terdiri dari Dr. Ali Shodikin, M.Pd., Dr. Susanah, M.Pd., dan Dr. Masriyah, M.Pd. mengajak guru untuk memahami dan praktik menyusun modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan. 

Dari kegiatan ini, para guru berhasil menyusun berbagai modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan yang beragam, diantaranya memanfaatan kearifan lokal wisata taman bunga Refugia untuk mengajarkan konsep untung dan rugi, kerajinan lokal tempeh bambu untuk mengajarkan konsep lingkaran, hingga mengajarkan konsep luas dan volume kerucut pada tradisi Larung Sesaji.

Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian materi ketua tim PKM, Dr. Ali Shodikin, M.Pd., yang menjelaskan tentang cara melakukan breakdown capaian pembelajaran (CP) menjadi tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP). Materi ini penting untuk diberikan sebagai dasar utama para guru mengembangkan modul ajar agar sesuai dengan capaian pembelajaran. 

Materi selanjutnya tentang modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan disampaikan oleh Dr. Masriyah, M.Pd. Pada materi ini dijelaskan juga struktur dan komponen umum penyusunan modul ajar. Materi LKPD berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan sekaligus praktik penyusunan modul ajar dipandu oleh Dr. Susanah, M.Pd. pada sesi selanjutnya. 

Dalam sesi ini, para guru diajak menyusun modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan secara berpasangan. Di akhir sesi, mereka menyampaikan hasil rancangan modul ajar  yang mereka susun untuk mendapatkan masukan dan respon dari pemateri dan  peserta lainnya. Dalam kegiatan workshop ini, para peserta terlihat sangat antusias dan menunjukkan pemahaman yang sangat baik.

Pemaparan Materi Modul Ajar/Dokpri
Pemaparan Materi Modul Ajar/Dokpri

Praktik Penyusunan Modul Ajar/Dokpri
Praktik Penyusunan Modul Ajar/Dokpri
Pemilihan kegiatan workshop modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan ini didasari karena Kabupaten Magetan memiliki beragam kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan, diantaranya kearifan dalam seni tari, seni musik, kuliner, kerajinan tangan, keagamaan, hingga wisata. Di sisi lain, Pemerintah tengah menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru. 

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan karakter siswa yang lebih holistik, dengan fokus pada kegiatan praktis dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pendidikan karekter dan etos kerja tinggi dalam menghadapi tantangan Abad 21 yang Profil Pelajar Pancasila.

"Kegiatan serupa tentunya bisa dilakukan di kabupaten lainnya dengan mengangkat kearifan lokal masing-masing daerah", tutur Ali.

Dengan mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam materi pembelajaran di Kurikulum Merdeka, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih dekat dengan budaya dan lingkungan masyarakat setempat, serta mendorong siswa untuk lebih mencintai dan melestarikan kearifan lokal yang ada di daerahnya. 

Tujuan peningkatan kemampuan menyusun modul ajar matematika berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan sesuai dengan standar pada Kurikulum Merdeka bagi guru SMP Kabupaten Magetan.

Pemaparan Hasil Modul Ajar oleh Peserta/Dokpri
Pemaparan Hasil Modul Ajar oleh Peserta/Dokpri

Kegiatan pengabdian kegiatan kepada masyarakat (PKM) workshop modul ajar berbasis kearifan lokal Kabupaten Magetan ini sebenarnya berbarengan dengan beberapa kegiatan PKM di program studi lainnya. 

Tim-tim ini secara keseluruhan merupakan kolaborasi dari dosen dan mahasiswa di program studi S1 Pendidikan Matematika, S1 Matematika, S2 Pendidikan Matematika, dan S3 Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya. 

Sebanyak 13 kelompok diterjunkan melakukan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Kabupaten Magetan. Ini menjadi salah satu program yang diberikan Unesa sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun