Mohon tunggu...
Alisah Donggo
Alisah Donggo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka bernyanyi, berenang, dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami penerapan nilai-nilai empati, toleransi dan kerjasama

18 Januari 2025   11:36 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:36 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial Emosional.

Lingkungan dan budaya merupakan dua faktor yang sangat signifikan dalam membentuk perkembangan sosial emosional seseorang. Sejak mulai lahir hingga dewasa, individu terus berinteraksi dengan lingkungan hidup baik fisik maupun sosial yang kompleks, dan interaksi ini terjadi secara bertahap-tahap membentuk cara kita agar berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan orang lain.

A. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik mencakup ruang fisik di mana seseorang tumbuh dan berkembang. Ini bisa berupa rumah, sekolah, lingkungan sekitar, dan bahkan iklim.

1.) Ruang pribadi: Anak yang memiliki kamar sendiri cenderung memiliki rasa kepemilikan yang lebih tinggi dan merasa lebih mandiri. 

2.) Akses ke alam: Bermain di alam dapat meningkatkan kreativitas, mengurangi stres, dan memperkuat ikatan sosial. 

3.)  Kualitas udara dan air: Lingkungan yang bersih dan sehat mendukung pertumbuhan fisik dan mental yang optimal.

B. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial mencakup interaksi dengan orang lain, seperti keluarga, teman, dan komunitas.

1.)  Keluarga: Keluarga adalah lingkungan sosial pertama dan terpenting bagi anak. Gaya pengasuhan, ikatan emosional, dan dinamika keluarga secara signifikan mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak. 

2.)  Teman sebaya: Interaksi dengan teman sebaya membantu anak belajar keterampilan sosial, seperti kerjasama, berbagi, dan menyelesaikan konflik. 

3.)  Komunitas: Komunitas menyediakan berbagai pengalaman belajar, seperti kegiatan ekstrakurikuler, kelompok agama, dan organisasi pemuda.

C. Budaya

Budaya adalah sistem nilai, norma, dan keyakinan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya memberikan kerangka kerja untuk memahami dunia dan berperilaku di dalamnya.

1.)  Nilai-nilai: Nilai-nilai budaya mempengaruhi cara kita memandang diri sendiri dan orang lain. Misalnya, budaya yang menghargai individualisme cenderung mendorong kemandirian, sedangkan budaya yang kolektif lebih menekankan pentingnya hubungan sosial.

2.)  Norma: Norma sosial menentukan perilaku yang dianggap sesuai dalam suatu budaya. Contohnya, ekspresi emosi yang terbuka mungkin lebih diterima dalam beberapa budaya daripada budaya lainnya.

3.)  Peran gender: Budaya seringkali memiliki peran gender yang berbeda, yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosional anak laki-laki dan perempuan.

Bagaimana Lingkungan dan Budaya Berinteraksi

Lingkungan dan budaya saling berinteraksi dalam membentuk perkembangan sosial emosional. Misalnya, budaya dapat mempengaruhi desain rumah dan ruang publik, yang pada gilirannya mempengaruhi interaksi sosial. Demikian pula, lingkungan fisik dapat membentuk nilai-nilai budaya tertentu.

Implikasi untuk Pendidikan dan Pengasuhan

Memahami peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan anak. Beberapa implikasi praktisnya adalah:

1.) Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman: Lingkungan fisik dan sosial yang aman dan nyaman dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dan aman untuk bereksplorasi.

 2.) Mendorong interaksi sosial: Memberikan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa dari berbagai latar belakang.

 3.) Mengajarkan nilai-nilai positif: Menanamkan nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan kerjasama.

 4.) Menghormati perbedaan budaya: Mengajarkan anak untuk menghargai keberagaman budaya dan menghormati perbedaan.

Kesimpulan

Lingkungan dan budaya memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk perkembangan sosial emosional seseorang. 

Dengan memahami bagaimana faktor-faktor ini saling berinteraksi terhadap kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung untuk pertumbuhan, peningkatan dan perkembangan seorang anak.

Kata Kunci dari teori ini adalah yaitu: perkembangan sosial emosional, lingkungan, budaya, keluarga, sekolah, komunitas, nilai, norma, peran gender.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun