Mohon tunggu...
Alisah Donggo
Alisah Donggo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka bernyanyi, berenang, dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran bermain dalam perkembangan kognitif

17 Januari 2025   16:20 Diperbarui: 17 Januari 2025   16:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

teori perkembangan kognitif dan sosial dari Lev Vygotsky dan Jean Piaget, dengan tambahan visualisasi untuk memperkaya pemahaman kita.

Teori Perkembangan Kognitif: Vygotsky vs. Piaget

Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah dua tokoh psikologi yang memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana anak-anak belajar dan tumbuh. Meskipun keduanya fokus pada perkembangan kognitif, namun terdapat perbedaan mendasar dalam penekanan masing-masing teori.

Lev Vygotsky: Perkembangan Dipengaruhi oleh Interaksi Sosial

Vygotsky meyakini bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan orang-orang di sekitarnya. Konsep kunci dalam teorinya adalah:

 A. Zona Perkembangan Proksimal (ZPP): Ini adalah jarak antara apa yang dapat dilakukan anak sendiri dan apa yang dapat dilakukan anak dengan bantuan orang lain. 

 B. Scaffolding: Proses di mana orang dewasa atau teman sebaya memberikan dukungan kepada anak untuk menyelesaikan tugas yang awalnya terlalu sulit bagi anak untuk dilakukan sendiri. Seiring waktu, dukungan ini secara bertahap dikurangi seiring dengan meningkatnya kemampuan anak.

Vygotsky menekankan pentingnya bahasa sebagai alat utama untuk berpikir dan belajar. Melalui bahasa, anak-anak dapat berinteraksi dengan orang lain, berbagi ide, dan membangun pemahaman yang lebih dalam tentang dunia.

Jean Piaget: Perkembangan Melalui Tahapan

Piaget, di sisi lain, lebih fokus pada proses internal anak dalam membangun pemahaman tentang dunia. Ia membagi perkembangan kognitif menjadi beberapa tahap yang bersifat universal:

 1.)  Tahap Sensorimotor: Bayi belajar melalui panca indera dan tindakan fisik.

 2.)  Tahap Praoperasional: Anak mulai menggunakan bahasa dan simbol, tetapi pemikirannya masih egosentris.

 3.)  Tahap Operasional Konkret: Anak mulai berpikir logis tentang objek konkret dan memahami konsep-konsep seperti konservasi.

 4.)  Tahap Operasional Formal: Remaja mampu berpikir abstrak dan hipotesis.

   

Piaget percaya bahwa anak-anak membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan fisik dan sosial. Proses ini disebut asimilasi (mengintegrasikan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada) dan akomodasi (mengubah skema yang ada untuk mengakomodasi informasi baru).

Perbandingan Teori Vygotsky dan Piaget

| Aspek | Vygotsky | Piaget |

|---|---|---|

| Peran Sosial | Sangat penting | Penting, tetapi lebih menekankan pada konstruksi internal |

| Zona Perkembangan Proksimal | Konsep kunci | Tidak ada konsep yang serupa |

| Peran Bahasa | Alat utama untuk berpikir dan belajar | Alat untuk mengkomunikasikan ide-ide yang sudah ada |

| Perkembangan Kognitif | Dipengaruhi oleh budaya dan interaksi sosial | Universal dan bersifat biologis |

Implikasi untuk Pendidikan

 * Vygotsky: Menekankan pentingnya pembelajaran kolaboratif, peran guru sebagai fasilitator, dan penggunaan zona perkembangan proksimal dalam merancang kegiatan pembelajaran.

 * Piaget: Menekankan pentingnya memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Kesimpulan

Baik teori Vygotsky maupun Piaget memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami perkembangan kognitif anak. Teori Vygotsky menekankan pentingnya interaksi sosial dalam proses pembelajaran, sedangkan teori Piaget lebih fokus pada konstruksi internal pengetahuan oleh anak. Dalam praktik pendidikan, kedua teori ini dapat saling melengkapi dan memberikan panduan yang komprehensif untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.

Catatan ringkasan:

 * Gambar-gambar yang disertakan dalam penjelasan ini bertujuan untuk mempermudah pemahaman konsep. Anda dapat menemukan lebih banyak gambar dan informasi terkait dengan topik ini melalui pencarian di internet.

 * Kedua teori ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tidak ada satu teori pun yang dapat menjelaskan secara lengkap kompleksitas perkembangan kognitif anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun