Mohon tunggu...
Alisa Azzahra
Alisa Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Lambung Mangkurat

Mahasiswa Program studi S1 Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Multikultural dan Implikasinya terhadap Peran Ibu sebagai Madasrah Awal dalam Keluarga

21 Juni 2024   15:06 Diperbarui: 21 Juni 2024   15:07 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Pendahuluan

Di era globalisasi yang semakin maju, dunia menjadi lebih terbuka dan terhubung. Interaksi antarbudaya terjadi setiap hari, baik melalui media sosial, perjalanan internasional, maupun imigrasi (Resen and Sushanti 2022). Fenomena ini membawa dampak besar pada dinamika sosial, termasuk di dalam keluarga (Fajar, Illahi, and Saputra 2021). Pendidikan multikultural menjadi sangat penting dalam konteks ini untuk memastikan bahwa individu mampu hidup harmonis dalam keberagaman. Pendidikan multikultural adalah proses pengajaran yang tidak hanya mengenalkan, tetapi juga menghargai perbedaan budaya, agama, etnis, dan bahasa. Konsep ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan keberagaman serta mengembangkan sikap toleransi dan penghargaan terhadap orang lain yang berbeda.


Dalam keluarga, peran ibu sangat vital sebagai madrasah pertama bagi anak-anak. Istilah "ibu adalah madrasah pertama" menekankan pentingnya peran ibu dalam pendidikan awal anak-anaknya. Ibu bukan hanya pengasuh, tetapi juga pendidik utama yang mengajarkan nilai-nilai dasar, norma sosial, dan perilaku. Di sinilah pendidikan multikultural mulai ditanamkan. Ibu memiliki kesempatan emas untuk memperkenalkan anak-anak pada konsep keberagaman sejak usia dini. Melalui interaksi sehari-hari, ibu dapat mengajarkan anak-anak untuk memahami dan menghargai perbedaan yang ada di sekitarnya.


Selain itu, dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadi konflik akibat perbedaan budaya dan prasangka yang tidak diatasi dengan baik. Diskriminasi, stereotip, dan intoleransi sering kali muncul dari ketidakpahaman dan kurangnya pendidikan tentang keberagaman. Pendidikan multikultural dalam keluarga dapat menjadi fondasi yang kuat untuk mencegah konflik ini. Anak-anak yang diajarkan untuk menghargai dan memahami perbedaan sejak dini cenderung tumbuh menjadi individu yang lebih toleran dan terbuka. Mereka akan lebih siap menghadapi dunia yang beragam dan mampu berinteraksi dengan berbagai macam orang tanpa prasangka.


Ibu, sebagai pendidik pertama, memainkan peran yang tak tergantikan dalam proses ini. Ibu dapat menggunakan berbagai metode untuk mengenalkan anak-anak pada budaya yang berbeda. Misalnya, melalui cerita, buku, musik, dan makanan dari berbagai budaya, anak-anak dapat belajar tentang keberagaman dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya memperkaya pengetahuan anak-anak tetapi juga mengembangkan empati dan rasa hormat mereka terhadap orang lain. Dalam jangka panjang, pendidikan multikultural yang dimulai di rumah akan berdampak positif pada masyarakat secara keseluruhan.
Lebih jauh lagi, pendidikan multikultural dalam keluarga juga berperan penting dalam membentuk identitas anak. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menghargai keberagaman akan memiliki identitas yang kuat dan fleksibel. Mereka tidak hanya akan memahami dan menghargai budaya mereka sendiri tetapi juga budaya orang lain. Ini membuat mereka lebih siap untuk berpartisipasi dalam masyarakat global yang dinamis. Kreativitas dan inovasi mereka juga cenderung lebih berkembang karena mereka terbiasa melihat dunia dari berbagai perspektif.


Dengan demikian, peran ibu sebagai madrasah awal dalam keluarga sangat penting dalam pendidikan multikultural. Melalui pendidikan yang inklusif dan menghargai perbedaan, ibu dapat membantu anak-anaknya menjadi individu yang lebih terbuka, empatik, dan siap menghadapi dunia yang multikultural. Pendidikan ini tidak hanya berdampak pada keluarga, tetapi juga pada masyarakat luas, membangun dunia yang lebih harmonis dan damai.

Pembahasan

Pengertian Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah pendekatan dalam proses pengajaran dan pembelajaran yang mengakui, menghargai, dan memanfaatkan keberagaman budaya, etnis, agama, dan latar belakang lainnya untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan merata (Rudianto 2023). Pendidikan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan, serta mempromosikan keadilan dan kesetaraan. Melalui pendidikan multikultural, siswa diajak untuk memahami bahwa setiap individu memiliki nilai dan pengalaman unik yang dapat memperkaya kehidupan bersama. Pendidikan ini tidak hanya sebatas pengajaran tentang keberagaman, tetapi juga melibatkan penerapan praktis dalam kehidupan sehari-hari di mana siswa diajak untuk berinteraksi dan bekerja sama dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Dengan demikian, pendidikan multikultural menjadi dasar penting dalam membentuk masyarakat yang toleran dan harmonis.


Tujuan Pendidikan Multikultural
Tujuan utama pendidikan multikultural adalah untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan menghargai keberagaman (Arfa and Lasaiba 2022). Salah satu tujuannya adalah mengurangi prasangka dan diskriminasi yang sering kali muncul akibat ketidakpahaman terhadap perbedaan budaya. Pendidikan multikultural bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang keberagaman budaya serta mengajarkan mereka untuk menghargai dan menghormati perbedaan tersebut. Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan untuk mempromosikan keadilan sosial dengan memberikan kesempatan yang sama kepada semua individu, tanpa memandang latar belakang mereka. Melalui pendidikan multikultural, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan interkultural yang memungkinkan mereka berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif dalam masyarakat yang beragam. Pada akhirnya, pendidikan ini bertujuan untuk membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga bijaksana secara sosial dan emosional.


Pentingnya Pendidikan Multikulturalisme
Pentingnya pendidikan multikulturalisme tidak bisa dilebih-lebihkan, terutama di era globalisasi yang semakin mempertemukan berbagai budaya dan nilai (Hidayati 2023). Pendidikan multikulturalisme membantu mengatasi stereotip dan prasangka yang sering kali menjadi akar konflik dalam masyarakat. Dengan memahami dan menghargai keberagaman, individu menjadi lebih terbuka dan empatik terhadap orang lain yang berbeda dari mereka. Pendidikan ini juga penting dalam mempersiapkan generasi muda untuk berpartisipasi dalam masyarakat global yang dinamis dan kompleks. Melalui pendidikan multikultural, siswa belajar untuk menghormati hak-hak asasi manusia dan nilai-nilai universal seperti keadilan dan kesetaraan. Selain itu, pendidikan ini juga dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi karena siswa diajak untuk melihat dunia dari berbagai perspektif yang berbeda. Dalam jangka panjang, pendidikan multikulturalisme membantu membangun masyarakat yang lebih damai dan harmonis, di mana setiap individu merasa diterima dan dihargai.

Peran Ibu dalam Pengajaran Pendidikan Multikultural pada Anak
Ibu memiliki peran yang sangat penting dalam pengajaran pendidikan multikultural pada anak. Sebagai madrasah pertama dan utama, ibu adalah sumber belajar utama bagi anak-anak mereka sejak usia dini. Ibu dapat mulai mengenalkan konsep keberagaman melalui aktivitas sehari-hari seperti membaca buku cerita yang menggambarkan berbagai budaya, menonton film dari berbagai negara, atau bahkan memasak makanan dari berbagai tradisi kuliner. Dengan cara ini, anak-anak belajar untuk menghargai perbedaan budaya dalam konteks yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan mereka. Selain itu, ibu juga dapat mengajarkan nilai-nilai toleransi dan empati melalui contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ibu dapat menunjukkan bagaimana berperilaku ramah dan menghargai orang lain yang berbeda. Melalui interaksi ini, anak-anak belajar untuk menghargai keberagaman dan mengembangkan sikap positif terhadap orang lain.


Peran Ibu dalam Pendidikan Multikultural
Peran ibu dalam pendidikan multikultural sangatlah signifikan. Ibu tidak hanya bertindak sebagai pendidik tetapi juga sebagai teladan dalam menghargai keberagaman. Dalam keluarga, ibu berperan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, di mana anak-anak merasa aman untuk mengekspresikan diri mereka dan belajar tentang dunia di sekitar mereka. Ibu dapat mendorong anak-anak untuk berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai latar belakang budaya, serta mengajarkan mereka untuk menghormati perbedaan dan merayakan keberagaman. Selain itu, ibu juga berperan dalam memberikan pendidikan moral dan nilai-nilai yang mendukung toleransi dan keadilan sosial. Dengan demikian, peran ibu dalam pendidikan multikultural tidak hanya berdampak pada perkembangan individu anak-anak tetapi juga pada pembentukan masyarakat yang lebih harmonis dan toleran.

Kesimpulan
Pendidikan multikultural memainkan peran krusial dalam membentuk masyarakat yang inklusif dan harmonis, terutama di era globalisasi yang semakin menghubungkan berbagai budaya. Dengan mengenalkan dan menghargai keberagaman sejak dini, kita dapat mengurangi prasangka dan diskriminasi yang sering terjadi akibat ketidakpahaman. Ibu, sebagai madrasah pertama dan utama dalam keluarga, memiliki peran yang sangat penting dalam pengajaran pendidikan multikultural. Melalui contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai aktivitas edukatif, ibu dapat menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan penghargaan terhadap perbedaan. Pendidikan multikultural yang efektif di rumah tidak hanya membentuk individu yang terbuka dan bijaksana secara sosial tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih adil dan damai. Dengan demikian, pentingnya peran ibu dalam pendidikan multikultural tidak bisa diabaikan, karena mereka adalah pilar utama dalam membangun fondasi moral dan nilai-nilai positif pada anak-anak.


Saran
1.Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan: Para ibu sebaiknya aktif meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang pentingnya pendidikan multikultural. Ini bisa dilakukan melalui membaca buku, mengikuti seminar, atau bergabung dalam komunitas yang mendukung keberagaman budaya.
2.Integrasi Aktivitas Multikultural dalam Kehidupan Sehari-hari: Para ibu bisa lebih kreatif dalam mengintegrasikan aktivitas yang mengenalkan keberagaman budaya dalam rutinitas harian anak-anak, seperti membaca buku cerita dari berbagai budaya, menonton film internasional, atau mencoba masakan dari berbagai negara.
3.Penggunaan Teknologi: Manfaatkan teknologi dan media sosial untuk mengenalkan anak-anak pada budaya yang berbeda. Ibu dapat menggunakan platform seperti YouTube atau aplikasi edukatif yang menampilkan konten multikultural yang menarik dan interaktif.
4.Kolaborasi dengan Sekolah: Ibu sebaiknya bekerja sama dengan sekolah dalam mempromosikan pendidikan multikultural. Melalui komunikasi yang baik dengan guru dan pihak sekolah, ibu dapat memastikan bahwa nilai-nilai multikultural juga diajarkan dan dipraktikkan di lingkungan sekolah.
5.Pemberian Contoh Nyata: Ibu harus menjadi teladan dalam menghargai dan menghormati keberagaman. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat, sehingga penting bagi ibu untuk menunjukkan sikap inklusif dan empatik dalam kehidupan sehari-hari.
6.Diskusi dan Refleksi: Ajak anak-anak untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka dengan budaya lain dan refleksikan bersama mereka tentang pentingnya menghargai perbedaan. Diskusi ini bisa membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai multikultural.
7.Peningkatan Diri Secara Berkelanjutan: Ibu perlu terus belajar dan mengembangkan diri dalam hal pendidikan multikultural. Mengikuti pelatihan atau kursus yang berfokus pada keberagaman budaya dan pendidikan inklusif dapat menjadi langkah positif untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan mereka.
Dengan mengikuti saran-saran ini, diharapkan para ibu dapat lebih efektif dalam mengajarkan pendidikan multikultural kepada anak-anak mereka, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih toleran, empatik, dan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin beragam.

Daftar Pustaka
Arfa, Arman Man, and Mohammad Amin Lasaiba. 2022. "Pendidikan Multikultural Dan Implementasinya Di Dunia Pendidikan." GEOFORUM Jurnal Geografi Dan Pendidikan Feografi 1(2):111--25.
Fajar, Dewanto Putra, Azizun Kurnia Illahi, and Muhammad Irawan Saputra. 2021. "Dinamika Faktor Intrapersonal Pada Komunikasi Konflik Dalam Keluarga Akibat Gagal Ginjal Kronis." Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial 5(1):55--75.
Hidayati, Hanik. 2023. Buku Ajar Pendidikan Agama Islam: Islam Pekerti. Penerbit NEM.
Resen, Putu Titah Kawitri, and Sukma Sushanti. 2022. Globalisasi: Dimensi Dan Implikasinya. Jejak Pustaka.
Rudianto, Rudianto. 2023. "Implementasi Pendidikan Multikural Dalam Membentuk Karakter Siswa." Jurnal Multidisiplin Indonesia 2(6):1360--66.
Bunyamin, 2016. Pendidikan Multikultural MenujuMasyarakatBermartabat. Jurnal Pendidikan Islam Vol. VII No. 2.
Fatimah, S., & Wirdanengsih. (2016). Gender dan pendidikan multikultural (p. 169).
Fithriane, G. 2012. Ibu SebagaiMadrasah Dalam Pendidikan Anak, Jurnal Didaktika Vol.III, No. 1.
Hidayah, U. (2021). Makna Ibu Sebagai Madrasah Pertama Dalam. 16(2), 31--46. M. Syukri Azwar Lubis, Hotni Sari Harahap. (2021). Peranan Ibu Sebagai Sekolah Pertama Bagi Anak. Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 6--13. https://doi.org/10.32696/jip.v2i1.772
Mantu, R. (2022). Multikultural dan Kesetaraan Gender. SPECTRUM: Journal of Gender and Children Studies, 2(2), 105--113. https://doi.org/10.30984/spectrum.v2i2.441

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun