Kemaren pagi istri saya yang satu itu dihubungi oleh pihak perusahaan telekomunikasi nasional,sebutlah ML ( bukan nama perusahaan sebenarnya_saya mau menuliskan XL agar lebih jelas tapi takut kalo nanti diperkarakan atau digimanakan gitu ). Pada kesempatan tersebut diberitahukan bahwa istri saya telah lulus tes dan diterima kerja sebagai call centre di perusahaan tersebut. Pada awalnya saya, istri dan (mungkin juga) anak saya yang cantik dan juga lucu itu merasa senang dengan hal tersebut. Namun lambat laun kesenangan itu berubah menjadi kebingungan. bingung? ya bingung. Pasalnya pihak ML berniat menahan ijasah asli istri saya selama masa training dan masa kontrak kerja satu tahun pertama.
Yang membuat saya bingung adalah, apa salah dan dosa ijasah istri saya sehingga perlu ditahan? mencurikah ijasah itu? korupsikah ijasah itu? tidak kan? kaLau memang butuh sebagai jaminan, kenapa tidak sekalian saja minta sertifikat tanah misalnya? atau BPKB mobil? beberapa ekor sapi mungkin? kalau untuk saat ini yang kami punyai adalah beberapa pasang sendal jepit, kalau phak ML berkenan kami rela menyerahkannya sebagai jaminan...
ML ....... oh ......ML ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H