Alirohmat, Nim 240111100015 ,prodi ilmu hukum, universitas trunojoyomaduraE-
mail:24011110015@student.trunojoyo.ac.id
ABSTRAK
Dalam era digitalisasi yang berkembang
pesat, profesional di berbagai bidangmenghadap-
itantangan baru terkaitetika dan tanggung jawab mer-
eka. Digitalisasitelah mengubahcarakita bekerja, berk-
omunikasi, dan berinteraksi, membawasertapeluang
dan risiko yang belumpernah terjadi sebelumnya. Art-
ikel ini mengeksplorasi isu-isu utama terkait etika dan
tanggungjawab profesi dalam konteks digitalisasi,
termasuk privasi dan keamanan data, transparansi dan
kejujuran, tanggung jawab sosial, kepatuhan terhadap
hukum dan peraturan, serta etika dalampenggunaan-
kecerdasan buatandan otomasi. Melalui contohkonkret
dari berbagai sektor, artikelini menunjukkan baga-
imana profesional dapat mengatasi tantangan etika
secara bertanggungjawab. Kesimpulan dari artikel
ini menekankan pentingnya pendidikan dan kesa-
daran etikasebagai bagian integral dari pendidikan
profesional untuk memastikan bahwa teknologi
digunakan secara adil dan bermanfaat bagimasyarakat
luas.
Kata kunci : etikaprofesi
1. PENDAHULUAN
Digitalisasi telah membawa perubahan
besar dalam berbagai aspekkehidupan, term-
asuk dalam dunia kerja. Perkembangan tekn-
ologi informasi dankomunikasi telah mengubah
cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berint-
eraksi.Teknologi seperti internet, big data, kecer-
dasan buatan (AI), dan otomatisasi telahmenjadi
bagian integral dari operasi sehari-hari banyak
organisasi. Namun, di balikkemajuan ini, muncu-
ltantangan baru terkait etika dan tanggung jawab
profesi.
Etika profesi menjadi semakin penting
karena keputusan yang diambil olehpara profe-
sional dapat memiliki dampak yang jauh lebih
luas dan lebih mendalamdaripada sebelumnya.
Dengan adanya teknologi, informasi dapat ters-
ebar dengansangat cepat, dan keputusan yang
salah dapat mengakibatkan kerugian besar dalam
waktu singkat. Selain itu, dengan meningkatnya
penggunaan AI dan algoritma,masalah etika
seperti bias dan diskriminasi menjadi perhatian
utama yang harusditangani.
Tanggung jawab profesional juga berke-
mbang seiring dengan teknologi. Kini,para profe-
sional tidak hanya bertanggung jawab atas tind-
akan mereka sendiri, tetapijuga atas bagaimana
mereka menggunakan dan mengimplementasikan
teknologi. Initermasuk memastikanbahwa tekn-
ologi digunakanuntukkebaikan bersama dantidak
merugikan individu ataukelompok tertentu.
Artikel ini bertujuan untuk mengeks-
plorasi isu-isu utama terkait etika dantanggung
jawab profesi dalam era digitalisasi. Dengan men-
ggunakan contohkonkretdari berbagai sektor, art-
ikel ini akanmenunjukkanbagaimana para profe-
sional dapatmengatasi tantangan etika secara
bertanggung jawab. Isu-isu seperti privasi dankeamanandata, transparansi, tanggung jawabsosial, kepatuha-
nterhadaphukum, sertapenggunaan AIdan otomatisasi akan
dibahas secaramendetail.
Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip
etika dalam konteksdigital, para profesional dapat memb-
antu memastikan bahwa teknologi digunakansecara adil dan
bermanfaat bagi seluruh masyarakat. Pendidikan dan kesa-
daran etikamenjadi kunci untuk mencapai tujuan ini, dan
harus menjadi bagian integral daripendidikan dan pelatihan
profesional.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptifanalitis. Data dikumpulkan melalui studi
literatur dariberbagai sumber seperti jurnalilmiah, buku,
artikel, dan laporan penelitian. Analisis dilakukan
denganmengidentifikasi isu-isu utama terkait etika dan tang-
gung jawab profesi dalam eradigitalisasi, kemudian menya-
jikan contoh-contoh konkret dari berbagai sektor untukmeng-
gambarkan penerapanprinsip etika dalamkonteksnyata.
3. PEMBAHASAN
1. Privasi dan Keamanan Data
Isu privasi dan keamanan data menjadi salah satu tant-
angan utama dalam eradigital. Profesional di bidang tek-
nologi informasi, kesehatan, dan keuangan,misalnya, seri-
ngkali berurusan dengan data sensitif. Tanggung jawab mer-
eka adalahmelindungi data tersebut daripenyalahgunaan dan
kebocoran.
Contoh Kasus:
Dokter menggunakan sistem rekam medis elektronik
(EMR) harus memastikaninformasipasienaman. Pelanggaran
privasi data pasien bisa mengakibatkankerugianbesar dan san-
ksi hukum.
2. Transparansi dan Kejujuran
Transparansi dan kejujuran adalah prinsip etika yang kru-
sial. Dalam era digital,informasi dapat dimanipulasi
dengan mudah, sehingga kejujuran dalammenyam-
paikan informasi menjadi sangat penting.
Contoh Kasus:
Wartawan harus memastikan berita yang disampaikan
akurat dan berdasarkanfakta. Penyebaran informasi-
palsudapat menyesatkan publik dan merusakkredibilitasmedia.
3. Tanggung Jawab Sosial
Profesional memiliki tanggung jawab sosial untuk memp-
ertimbangkan dampakdaritindakan merekaterhad-
apmasyarakat. Teknologi yang merekakembangkanataugun-
akan harus memperhitungkan implikasi etis dan sosial.
Contoh Kasus:
Pengembang perangkat lunak harus memastikan algo-
ritma yang mereka buattidak diskriminatif dan adil. Algo-
ritma pencarian pekerjaan, misalnya, harus inklusifdantida-
kmemicuketidakadilan sosial.
4. Kepatuhanterhadap Hukum dan Peraturan
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan adalah
tanggung jawab dasarprofesional. Dalam era digital, ini
mencakup regulasi data, keamanan siber, danperlindung-
ankonsumen.
Contoh Kasus:
Perusahaan teknologi harus mematuhi peraturan perlindungan
data seperti GDPR diEropa. Pelanggaran regulasi ini dapat
mengakibatkan denda besar dan merusakreputasi.
5. Etika dalam Penggunaan AIdan otomasi
Meningkatnya penggunaan AI dan otomasi membawa
isu etika baru terkaitbagaimana teknologi ini digunakan dan
dampaknya terhadappekerjaan manusia.Contoh Kasus:
Penggunaan AI dalam pengambilan keputusan kredit di
sektor keuangan harusdilakukan dengan hati-hati untuk men-
ghindari bias dan diskriminasi.
4. KESIMPULAN
Etika dan tanggung jawab profesi dalam era digita-
lisasi adalah isu yangkompleks dan dinamis. Profesional di
berbagai bidang harus selalu mengutamakanprinsip etika
seperti privasi, transparansi, kejujuran, tanggung jawab sos-
ial, dankepatuhan terhadap hukum. Pendidikan dan kesa-
daran etika harus menjadi bagianintegral dari pendidikan
profesional untuk memastikan bahwa teknologi digunakan
secara adil dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan
demikian, tantangan etikadalamera digitalisasi dapat diatasi
dengan bertanggung jawab, menjadikan teknologisebagai alat
yang mendukung kesejahteraan dan keadilan sosial.
5. DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, L., & Mernissi, F. (1992) . Women and Gender in
Islam: Historical Roots ofa Modern Debate. Yale
University Press.
Beauchamp, T. L., & Childress, J. F. (2019) . Principles of
Biomedical Ethics (8thed.) . oxford University
Press.
Yusuf,N., Prasetyo Wibowo,A., & Budiono. (2024). "Digital
Citizenship Education:Pancasila As A Source of
Digital Ethics in Indonesia. " Jurnal PendidikanPan-
casila dan Kewarganegaraan Universitas Muhamm-
adiyah Malang .
Pant, S., & Putri, T. E. (2023) . "Navigating Digital Rights
and Ethics: Trends,Principles, and Practices. "
United Nations Development Programme(UNDP)
Indonesia .
Pant, S. (2023) . "Digital Rights and Ethics Amidst Challenges
in Indonesia. " UnitedNations Development Prog-
ramme (UNDP) Indonesia .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H