Mohon tunggu...
Maysa Salma
Maysa Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendekatan Tasawuf dalam Studi Islam

15 Oktober 2024   18:18 Diperbarui: 15 Oktober 2024   19:05 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDEKATAN TASAWUF DALAM STUDI ISLAM

Oleh: Maysa  Salma Eka Nugraheni (235221096)

Akuntansi Syariah 3C

Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Studi Islam secara umum mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan Islam. Namun, secara terminologis, studi Islam merujuk pada kajian sistematis dan mendalam yang mencakup pemahaman tentang sumber-sumber ajaran, pokok-pokok ajaran, sejarah, serta penerapan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari..(Zaini, 2020)

Shuf, yang berarti bulu binatang, adalah asal kata tasawuf. Sebagian orang mengatakan bahwa itu berasal dari kata Shofia, yang berarti al-Hikmah (bijaksana), karena para sufi adalah orang yang mencari hikmah illahiyyah dalam kehidupan mereka, dan mereka berpakaian secara sederhana (bulu binatang), tidak menyukai pakaian indah-indah atau pakaian mewah.

Tasawuf berfungsi mengingatkan manusia akan hakikat dirinya, membangunkan dari ilusi kehidupan duniawi, dan membebaskan dari keterikatan dunia. Dengan demikian, jiwa menjadi bersih dan memancarkan akhlak mulia.

Menurut Muhammad Fauqi Hajjaj, tasawuf memiliki tiga aspek utama:

  • Aspek Moral: Tasawuf adalah tentang akhlak mulia, yang berasal dari orang-orang baik.
  • Aspek Maqamat: adalah tahapan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan melepaskan ketergantungan pada makhluk.
  • Aspek Ahwal: mencakup pengalaman spiritual, di mana seseorang belajar mematikan ego dan lebih sadar akan kehadiran Tuhan. (Falach & Assya'bani, 2021)

Pendekatan Tasawuf

a. Model-model Penelitian Tasawuf

     Pendekatan utama dalam pengkajian tasawuf yang diusulkan oleh beberapa tokoh menunjukkan beragam metode yang dapat digunakan untuk meneliti dan memahami tasawuf dalam konteks yang lebih mendalam. Berikut adalah ringkasan dari pendekatan-pendekatan tersebut:

  • Pendekatan Tematik (Sayyed Husein Nashr)

Sayyed Husein Nashr dalam mengkaji tasawuf didasarkan pada tema-tema tertentu. Ia mengelompokkan dan menjelaskan ajaran tasawuf, serta menyoroti kritik yang pernah muncul terhadap ajaran-ajaran tersebut dalam sejarah. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku Tasawuf Dulu dan Sekarang (1985).

  • Pendekatan Eksploratif (Mustafa Zahri)

Peneliti menggali ajaran tasawuf dari berbagai literatur, terutama yang berlandaskan Alquran dan hadis. Mustafa Zahri menggunakan metode ini dalam bukunya Kunci Memahami Ilmu Tasawuf, dengan mengkaji sumber-sumber klasik tentang ajaran tasawuf.

  • Pendekatan Tokoh (Kautsar Azhari Noor)

Pendekatan ini meneliti tokoh tasawuf tertentu, seperti Ibn Arabi. Kautsar Azhari Noor, dalam bukunya Ibn Arabi Wahdat al-Wujud dalam Perdebatan, membahas konsep Wahdat al-Wujud yang diperkenalkan oleh Ibn Arabi, yang sempat menjadi kontroversi di kalangan ulama.

  • Pendekatan Tematik (Harun Nasution)

Harun Nasution menggunakan pendekatan tematik dalam karyanya tentang tasawuf. Dalam bukunya Falsafat dan Mistisisme dalam Islam (1973), ia mengkaji berbagai tema tasawuf dari perspektif filsafat dan mistisisme.

  • Pendekatan Kesejarahan (AJ. Arberry)

Pendekatan kesejarahan menggabungkan kajian tema dan tokoh dengan latar belakang sejarah. A.J. Arberry, dalam bukunya Pasang Surut Aliran Tasawuf, menjelaskan perkembangan ajaran tasawuf dari zaman Nabi, para zahid, hingga para sufi dan ahli teori tasawuf, dengan menempatkan ajaran-ajaran tersebut dalam konteks sejarah.

Pendekatan-pendekatan ini mencerminkan berbagai cara untuk memahami tasawuf, baik melalui penggalian tematik, eksplorasi literatur, kajian tokoh, maupun analisis kesejarahan, masing-masing memberikan pandangan yang mendalam dan kontekstual. (Wanto, 2014)

Aplikasi Tasawuf Di Era Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun