Penyakit ain adalah salah satu penyakit berbahaya di antara penyakit lainnya , penyakit ain juga berasal dari bahasa arab , secara bahasa ain berarti "mata" atau "sihir mata" .Secara istilah ain adalah sebuah penyakit yang dialami oleh seseorang disebabkan oleh rasa iri dan dengki yang bisa digambarkan dari mata seseorang yang bahkan mengandung energi - energi gelap atau bisa disebut sihir , hal ini berdasarkan kitab Fatwa Al Lajnah Ad Daimah:
:
Artinya:Â
"Ain berasal dari kata 'aana - ya'iinu yang artinya terkena sesuatu hal dari mata. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, lalu diikuti oleh respons jiwa yang negatif, kemudian jiwa tersebut menggunakan media pandangan mata untuk menyalurkan racunnya kepada yang dipandang tersebut. (Fatwa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271)
Al-quran juga membicarakan hal yang sama terkait ain ini , yaitu yang artinya :
"Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: 'Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila'."(QS al-Qalam: 51)
Dan ain bukan hanya di karnakan pandangan yang mengandung hal - hal negatif saja tapi juga pandangan yang tanpa disertai rasa iri dengki , berdasarkan cerita hadist dari Rasulullah Sallalhu alaihi wasalam yang artinya:
 "Ketika salah satu di antara kalian kagum ketika melihat dirinya sendiri, barang miliknya atau saat melihat saudaranya, maka doakanlah dia dengan keberkahan, karena 'ain itu nyata." (HR Nasa'i dan Hakim).
Lalu bagaimana cara mengetahui ciri - ciri penyakit ain?.Jika kita telusuri , penyakit ain sangat sulit untuk diidentifikasi oleh para medis ,akan tetapi penyakit ini tidak jauh beda ciri -cirinya dengan penyakit yang menyerang psikologi seperti : Â Sakit kepala yang berpindah--pindah, Wajah menjadi pucat, badan sering berkeringat dan buang air kecil, Nafsu makan melemah, mengalami mati rasa, panas atau dingin di sekitar anggota badan, detak jantung yang cepat dan tidak beraturan dll. gejala penyakit tersebut berdasarkan dari anggapan Syaikh Abdul Azi As-Sadhan hafidzahullahu Ta'ala yang menyatakan mengenai ciri - ciri penyakit ain
Apakah ain itu tidak ada obatnya ? , jika ada bagaimana cara mengatasi penyakit tersebut ?. Sejauh ini penyakit ain sudah diberikan obat penawarnya, menurut kepercayaan agama islam penyakit ini dapat disembuhkan dengan cara, sang pasien di bacakan ayat suci Alquran dan beberapa langkah lainnya atau bisa disebut praktek ruqyah , hal ini mepunyai dasar dalil yang mana ketika pada zaman nabi di dalam sebuah hadist menyatakan yang artinya :
"Suatu saat ayahku, Sahl bin Hunaif, mandi di Al Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan 'Amir bin Rabi'ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah. Maka 'Amir bin Rabi'ah pun berkata: "Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis". Maka Sahl pun sakit seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah. Hal ini pun dikabarkan kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, "Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat bersamamu, wahai Rasulullah". Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pun menjenguk Sahl, lalu Sahl bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan 'Amir bin Rabi'ah. Maka Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda, "Mengapa seseorang menyakiti saudaranya? Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Sesungguhnya penyakit 'ain itu benar adanya, maka berwudhulah untuknya!". 'Amir bin Rabi'ah lalu berwudhu untuk disiramkan air bekas wudhunya ke Sahl. Maka Sahl pun sembuh dan berangkat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam" (HR. Malik dalam Al-Muwatha' [2/938] dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [6/149]).
Kesimpulannya adalah mungkin dari sini kita dapat mengetahui bahwa, seberbahaya berbahayanya  suatu penyakit masih dapat diatasi dan diobati ,karena sesungguhnya Allah telah  berfirman " Tidaklah kuciptakan suatu penyakit melainkan pasti ada obatnya". Tidak ada yang mustahil bagi Allah Tuhan semesta alam.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H