Mohon tunggu...
Ali Rahman
Ali Rahman Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat UMKM dan Aktivis Lingkungan Hidup

Aktif dalam upaya membangun komunitas UMKM naik kelas dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sang Negosiator

31 Januari 2025   11:27 Diperbarui: 31 Januari 2025   11:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka dipanggilah semua kepala suku untuk memegang ujung sorban dan mengangkat kain sorban yang ada hajar aswadnya secara bersama-sama.  Maka hajar aswad diangkat bersama oleh semua kepala suku.  Dan ketika sudah mendekati tempat peletakan, Muhammad bin Abdullah mengangkat dan menyimpannya di tempat semula.  Sehingga semua kabilah merasa senang dan bangga karena telah memiliki andil bersama dalam meletakan hajar aswad pada proses penyelesaian renovasi kabah.

Negosiasi dan Diplomasi

Sejatinya setiap orang memiliki kemampuan sebagai diplomat untuk bernegosiasi.  Dengan beragam cara dan sifat alamiah yang melekat sebagai bentuk dan kemampuan dalam bertahan hidup. Seorang anak diajarkan benegosiasi untuk meraih impian sebuah mainan idamannya kepada kedua orangtuanya.  Seorang pedagang bernegosiasi dengan mitra pembeli atau suplaier untuk mendapatkan harga terbaik. Pun seorang Presiden bernegosiasi dengan semua ketua partai politik dan ketua ormas untuk menentukan komposisi kabinet agar roda pemerintahan berjalan efektrif selama periode kepemimpinanya.

Kemampuan diplomasi dan negosiasi bisa dipelajari. Sehingga banyak lahir diplomat-diplomat ulung lahir dari NKRI.  Sebut saja Mochtar Kusumatmadja dengan zona ekonomi ekslusif batas laut yang akhirnya diakui dunia. Jusuf kalla dengan perjanjian helsinki yang berhasil membuat perjanjian damai GAM dengan pemerintah NKRI.  Dan masih banyak kisah diplomasi yang mengiringi perjalanan kebangsaan NKRI.  

Itulah sederat kisah dan manfaat utama dari proses negosiasi yang dilakukan para diplomat.  Sehingga tidak ada salahnya kita semua mengasah kemampuan negosiasi dalam semua bidang pekerjaan apapun yang kita tekuni.  Proses win-win solution merupakan ujung dari diplomasi yang sehat.  Negosiasi yang sehat selalau berlandaskan sifat-sifat mulia. Jangan mengorbankan tujuan utama.  Jangan lagi terjadi politik dagang sapi yang membagi-bagikan kekuasaan yang bertujuan jangka pendek dan temporer.  Sehingga pada akhirnya menipu dan mengorbankan kepentingan rakyat banyak.

Proses negosiasi dalam kontek kepemimpinan nasional harus untuk satu tujuan utama yaitu membangun kesejehteraan sosial NKRI. Proses negosiasi yang sehat harus dibarengi dengan kemampuan karekter yang kuat seorang negosiator.  Tidak ada negosasi yang menghasilkan keputusan permanen tanpa dilandasi niat untuk kebaikan bersama.  Diplomasi akal busuk hanya akan menyimpan bom waktu yang kelak dikemudian hari akan terbuka dan meledak.  Bau busuk atau wangi pada akhirnya akan muncuk kepermukaan sebagai buah dari negosasi para diplomat ulung.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun