Koperasi Produsen Kulinefreneur
Hal penting lainnya yang harus menjadi concern para pihak dalam menumbuhkan usaha umkm pangan adalah kelembagaan usaha.  Tepat kiranya kalau pelaku usaha yang berdagang baik di kegiatan sarinah culinary night dan sudirman food street masuk dalam keanggotaan koperasi.  Tugas tambahan baznas dengan dukungan kementrian koperasi untuk membantu dalam pembentukan koperasi.  Tentu perlu proses panjang dan tidak mudah agar para pedaang tersebut mau berkoperasi.  Tapi itu yang harus dipersyaratkan jika mau masuk dalam skema penataan umkm naik kelas.  Ada banyak kemudahan ketika sudah berkoperas. Diantaranya mengikuti event-event bazaar program umkm naik kelas, business matching, support pembiayaan dari LPDB (lembaga pembiayaan dana bergulir) Kementrian Koperasi, dan ragam pelatihan pengembangan produk dan manfaat positif lainnya.
Jika ini bisa diwujudkan maka rangkaian gerbong umkm akan berjalan mengikuti lokomotif ke arah destinasi kesejahteraan yang hakiki.  Program UMKM naik kelas menjadi punya mailstone yang jelas dan terukur.  Penataan kwaasan pedagang kaki lima yang selama ini sulit dilakukan menjadi ada role model yang bisa dijadikan benchmark. Tentunya disetiap kawasan punya tata aturan sendiri yang harus diadapatasi sehingga terbangun konsensus bersama yang saling menyamankan semua pihak. Kawasan tetap tertib dan nyaman, umkm nyaman berjualan dan tentunya konsumen mandapatkan kualitas produk yang bagus dengan harga yang kompetitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H