Mohon tunggu...
Alira Arwaa
Alira Arwaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Dakwah Nabi Muhammad Saw: dari Mekah ke Madinah

24 Juni 2024   23:27 Diperbarui: 24 Juni 2024   23:33 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalah pertama adalah masalah ibadah. Nabi memerlukan masjid untuk shalat karena perintah shalat sudah berlaku sesuai dengan peristiwa Isra Mikraj. Masalah kedua adalah kesenjangan sosial antara kaum Muhajirin dan Anshar. Setelah mereka bahu-membahu membangun pranata sosial, termasuk membangun pasar sebagai sokoguru ekonomi.

Namun, selain kaum Anshar, ada komunitas lain di Madinah, yaitu Yahudi dan Nasrani. Ada tiga komunitas Yahudi di Madinah yang mengalami konflik internal, yaitu Qunaiqah, Quraizhah, dan Nadhir. Mereka dilarang melakukan dua hal: membunuh sesama mereka dan mengusir sesama mereka, namun larangan itu tidak diindahkan.

Pada tahun 622 Masehi, Nabi dan seluruh komunitas yang tinggal di Madinah membuat kesepakatan bersama yang dikenal sebagai Perjanjian Madinah. Tujuannya adalah untuk membangun tatanan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Namun sayangnya, Yahudi kemudian melanggar perjanjian itu.

Jika dipetakan, problematika dakwah Nabi pada periode Madinah menyasar empat persoalan. Pertama, persoalan internal seperti pembinaan akidah, syariah, akhlak, dan muamalah di kalangan umat Islam. Kedua, persoalan umat Islam dan Kristen Najran yang kemudian berakhir damai.

Ketiga, persoalan umat Islam dan Yahudi yang memunculkan peperangan, seperti Perang Khaibar pada tahun 629 Masehi. Keempat, problem yang masih muncul dari kaum kafir Mekah, seperti yang terjadi dalam Perang Khandaq pada tahun 627 Masehi di mana Yahudi bersekutu dengan kaum kafir Quraish."

Untuk mengatasi problematika dakwah pada periode Mekah, Nabi melakukan serangkaian upaya seperti membentuk sistem politik di Madinah hingga menjadi Negara Madinah. Nabi juga memperkuat barisan militer dan tatanan sosial-ekonomi berdasarkan ajaran Islam."


Semoga dengan artikel ini dapat membantu menjelaskan  lebih jelas tentang sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW pada periode Mekah dan Madinah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun