"Kang, udah deket lebaran..." kata Nyi Iteung pada suaminya, si Kabayan. Ia sedang menjemur pakaian, sementara si Kabayan sedang baringan di dipan depan rumahnya.
"Iya, tau..." jawab Kabayan sambil tetap baringan dan selimutan pake sarung.
"Hayu atuh..."
"Hayu apa?"
"Ke pasar..."
"Ngapain?"
"Sholat Id!" jawab Nyi Iteung ketus.
"Dipindah, bukan lagi di masjid atau di lapangan?"
"Iya, dipindah. Sekarang harus bawa duit!" Iteung mulai sebel. Ia tahu suaminya pura-pura nggak ngerti.
"Ngisi kotak amal mah nggak harus kali, seiklasnya!"
"Nggak, sekarang mah nggak musim seiklasnya. Ditawar aja nggak bisa, sudah harga pas?"