Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kangen Surau di Atas Empang

30 April 2021   06:39 Diperbarui: 30 April 2021   06:41 2055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kangen surau di atas empang di kampung (sumber: capture Youtube Gema TV)

"Masalahnya kan itu tanahnya milik perseorangan, bukan tanah wakap seperti masjid yang sekarang. Jadi kalau empangnya dijual, ya otomatis bangunan di atasnya juga jadi milik yang bersangkutan!" imbuh Mang Odon. "Salah sendiri, kenapa dulu waktu dijual nggak kamu beli. Kalau kamu beli kan bisa kamu pertahankan tajugnya!"

"Mahal Mang... situ kan airnya bagus, selain dilewati irigasi, juga ada mata airnya!" kata Mang Sadut.

"Nah itu. Kalau miskin tuh nggak usah aneh-aneh. Masih ada masjid juga mending. Apalagi ini masjidnya jauh lebih baik!" timpal Mang Odon lagi.

"Saya kan cuma nyambung si Kabayan saja Mang," Mang Sadut rada keki diserang terus sama Mang Odon. "Saya juga nggak bisa apa-apa, tajug-nya sudah nggak ada. Cuma memang, saya juga suka sama tajug itu. Itu aja!"

"Kamu juga Kabayan, suka ada-ada aja!" Mang Odon melirik Kabayan. "Yang lalu biarlah berlalu. Kenangan biar jadi kenangan. Kita harus melangkah ke arah yang lebih baik. Jangan terjebak nostalgia. Mentang-mentang kamu dulu pedekate sama si Iteung saat taraweh di tajug itu kan?"

Kabayan menggeleng, "Enggak ah, bukan soal itu..." jawabnya.

"Terus?" tanya Mang Odon.

"Di tajug itu enak tidur. Lampu minyak remang-remang, udaranya nggak siang nggak malem dingin. Beda sama masjid sekarang, karena terlalu terang, sakit mata, ngantuk dikit ketahuan..." jawab si Kabayan.

Mang Sadut dan Mang Odon jengkel, "Kirain ngomongin tempat ibadah, taunya ngomongin tempat tidur!"

*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun