Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Video Ramadan Lebaran Pilihan

Sleman Open, Badminton di Tempat yang 'Open'

29 April 2021   20:55 Diperbarui: 29 April 2021   21:01 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badminton open, bener-bener di tempat yang 'open' hehe (dokpri)

Sudah lama si Sulung, Puput, pengen main badminton gara-gara menonton Uwak-nya di Bandung terampil bertanding. Padahal, Wak Ahen mengalami cacat kaki (sebelah kakinya lebih pendek) sejak lahir. 

Wak Ahen yang bekerja sebagai penjaga sekolah di Bandung terampil bermain badminton sejak lama. Ia rajin berlatih dan bertanding di GOR yang tak jauh dari rumahnya. Meski cacat, ia tak pernah gentar menghadapi lawan-lawannya yang normal. Memang bukan bertanding resmi, tapi itu membuat si Puput kepincut. "Uwak saja jago mainnya, masak saya nggak bisa..." katanya.

Saya baru bisa membelikannya sepasang raket akhir tahun lalu. Justru ketika pandemi covid-19 sedang berlangsung. Keinginannya untuk bermain di lapangan umum atau GOR jelas tak mungkin. Hanya sesekali saja saya mengajaknya main di lapangan kampung, itupun jika lapangannya sedang kosong.

Bulan puasa ini. Latihan badmintonnya tak jauh-jauh lagi. Di samping rumah saja. Itupun hanya sore saja, beberapa jam sebelum buka puasa. Ia takut kalau terlalu siang malah bikin capek dan haus.

Latihannya juga nggak berat-berat. Orang Sunda bilang cuma 'tuk-tek' saja alias pukul-pukulan saja, nggak pake smes-smesan. Tujuannya hanya melatih refleks. Keringatnya dikit, tapi bikin buka puasa tambah nikmat.

Saya sendiri hanya menemani, karena sama sekali nggak jago. Mudah-mudahan kalau sudah normal nanti, keinginannya untuk berlatih serius bisa dikabulkan.

Sekarang, ya itu, ikut 'Sleman Open' saja; bermain badminton di tempat yang bener-bener open di samping rumah kami di Sleman. Aman, tak perlu berkerumun. Tapi ya itu, harus ekstra hati-hati, karena lapangannya bukan untuk badminton, lebih cocok untuk offroad. Jadi lupakan dulu gaya 'split' ala-ala Susi Susanti, atau gaya 'ngglosor' ala-ala Jonathan Christie. Bisa-bisa dengkul baret-baret!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Video Ramadan Lebaran Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun