Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Angeun Tutut Istimewa

26 April 2021   05:20 Diperbarui: 26 April 2021   06:52 2375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oseng-oseng tutut, rica-rica tutut, peyek tutut!"

"Lah kok tutut semua, nggak istimewa lagi dong!" kata si Kabayan.

Iteung mendelik, "Memangnya Akang mau makan istimewa apa? Itu saja sudah istimewa, tututnya gratis, masih banyak di sawah Abah yang harus saya bersihkan. Kata Abah, kalau perlu habiskan saja tutut di sawahnya sekalian. Ya sudah, kalau Akang nggak mau ngasih duit buat belanja yang lain, ya saya masak tutut terus!"

Kabayan melongo, angeun tutut yang tadi tak lagi jadi istimewa kalau begitu.  

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun