"Angkutin buah caruluk-nya, bantuin saya..." jawab Mang Kemed yang sudah rada dongkol.
"Lah, katanya gatal kalau kena kulit, ini pakean saya begini, bisa-bisa saya kena. Itu namanya membahayakan keselamatan karyawan!" kata Kabayan.
"Ya sudah, kalau begitu, kamu bantuin merebus buahnya kalau begitu..." imbuh Mang Kemed. "Saya bantuin si Tarmedi jagain apinya.
"Berapa lama merebusnya Mang?" tanya Kabayan lagi.
"Dua jaman, bisa tiga jam, tergantung...."
"Terus habis itu?"
"Kupasin, keluarin bijinya..."
"Terus?"
"Terus buahnya digeprek, dipukul-pukul biar empuk, terus direndam. Selesai deh..." kata Mang Kemed. "Udah sana jagain apinya kalau mau bantuin!"
Kabayan mendekati Mang Tarmedi yang sedang menyalakan api untuk memanaskan drum yang diisi air untuk merebus buah aren yang akan diambil kolang-kalingnya itu. "Belum ada yang direbus Mang?"
Mang Tarmedi menggeleng, "Belum, caruluk-nya baru mau diambil," jawab adik Mang Kemed itu. "Kamu mau bantuin nyalakan apinya?"