"Ada kawan-kawan pabrik yang belum pulang sejak kemarin?" tanya Soso.
"Ada beberapa. Yang ditahan itu yang setelah ada letusan senjata api tapi masih terlibat keributan. Kalau yang mundur, nggak ada yang ditahan, bubar sendiri!" jawab Pak Sese. "Kau sendiri, ingat kenapa bisa sampai ditahan?"
Soso menggeleng, "Tau-tau sudah di dalam ruang gelap. Ternyata itu di Narikala.."
"Jadi yang ditahan di Narikala sudah dibebaskan semua?"
Soso mengangguk.
"Aku harus mengecek kawan-kawanku dulu kalau begitu..." kata Pak Sese.
"Saya ikut Pak De..." kata Soso.
"Nggak usah, kau istirahat saja dulu. Sebentar lagi istriku pulang, semalam dia susah tidur gara-gara nggak ada kabar soal kamu!"
Soso mengalah. Mungkin benar, dia memang harus istirahat, dan soal pabrik itu biarlah menjadi urusannya Pak Sese, karena ia memang sudah bukan lagi pekerja di sana.
*****
Barulah ketika Soso bertemu lagi dengan Pak Sese saat makan malam, Pak Sese mendapat gambaran yang lebih jelas. "Ada kabar baik dan kabar buruk..." kata Pak Sese.Â