Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jalan ke Istanbul Masih Terbuka

17 Februari 2021   05:59 Diperbarui: 17 Februari 2021   06:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Getty Images via bbc.com

Tertinggal dua gol, Leipzig mau tak mau harus berusaha mengurangi defisit. Nagelsman langsung mengganti dua pemainnya, Yussuf Poulsen menggantikan Amadou Haidara, dan Willi Orban menggantikan Nordi Mukiele yang memang bermain buruk di sisi kanan pertahanan Leipzig. Apalagi sebelumnya, Mukiele sudah mendapatkan sebuah kartu kuning.

Poulsen langsung merepotkan barisan pertahanan Liverpool. Bek anyar The Reds, Ozan Kabak dibuat kelabakan hingga mendapat kartu karena telat mengambil bola dari kaki Poulsen. Serangan Die Rotten Bullen makin bernas dengan dimasukkannya Hee-Che Hwan menggantikan Kampl.

Setelah itu, berturut-turut lahir peluang dari Angelino, Marcel Sabitzer, Klostermann, hingga peluang di menit akhir dari Hee-Chan Hwang. Tapi semuanya hanya jadi peluang saja. Selain para pemain Liverpool mengalihkan konsentrasi untuk bertahan, termasuk Salah yang beberapa kali terlihat di depan Alisson, Alisson sendiri tampak lumayan pede setelah dua pertandingan sebelumnya melawan City dan Leicester membuat banyak blunder.

Leipzig sendiri kali ini tampak tak terlalu baik. Terlalu banyak kesalahan dan pelanggaran yang dilakukan oleh hampir semua lini. Lima kartu kuning yang diterima Mukiele, Haidara, Angelino, Olmo, dan Nkunku, membuat mereka kurang lugas.

Belum lagi kegagalan mereka menguasai lini tengah. Lima gelandang mereka kerepotan menghadapi tiga gelandang The Reds yang memasang Jones, Thiago, dan Wijnaldum yang piawai mengalirkan bola. Tiga bek mereka, Mukiele, Upamecano, dan Klosterman juga kerepotan mengawal trisula 'Firmansah,' sementara Arnold dan Robertson juga sering menusuk dari kiri dan kanan.

Berkat kemenangan ini, Klopp setidaknya bisa bernafas lega. Mimpi buruk akibat kekalahan beruntun di Liga Inggris sebelumnya berhasil dicegah. Setidaknya, sampai leg kedua di Anfield 10 Maret mendatang, Klopp bisa mengalihkan lagi konsentrasinya ke liga.

Tiga laga menanti mereka, yakni Derby Merseyside di kandang, bertandang ke Sheffield United dan dilanjutkan dengan menjamu Fulham. Laga-laga ini penting untuk memperbaiki posisi mereka yang makin melorot hingga terdampar di posisi keenam, posisi yang jauh dari jatah Liga Champions.

Jika jalur Istanbul masih terjaga, saatnya memikirkan jalur berikutnya ke Saint Petersburg (yang akan menjadi tuan rumah final Champions League 2022). Masih jauh? Memang jauh. Tapi jika jalurnya tak diamankan dari sekarang, jangankan ke St Petersburg, ke Istanbul pun bisa kandas. Padahal, final Istanbul adalah impian The Reds yang berharap rendevouz tahun 2005.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun