Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Alasan Harus Kudeta

10 Februari 2021   00:12 Diperbarui: 10 Februari 2021   00:30 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bodo kok dipiara. Piara kambing, bisa beranak!" kata Wak Dulkhamid, saat mendengar rencana Darman mau menggulingkan Haji Samud yang saat ini menjabat sebagai lurah.

"Justru itu, Wak. Kalau Haji Samud sudah digulingkan, kita bisa miara kambing!" tukas Darman.

"Apa hubungannya lurah digulingkan, sama miara kambing?" Wak Dulkhamid masih menceleng.

"Karena Haji Samud punya istri tiga!" jawab Darman.

"Tambah gak nyambung. Lurah digulingkan, miara kambing, sama Haji Samud istrinya tiga!"

"Nyambung lah Wak. Gimana si Wak ini. Pakai otak dong!"

Wak Dulkhamid tambah emosi. "Sekarang bawa-bawa otakku pula. Kenapa kau nggak pake otakmu saja, jangan dianggurin terus, bulukan nanti!"

"Makanya Wak. Kalau otaknya dipake, yang saya bilang tadi itu nyambung. Saya kan naksir Markonah, bini mudanya Haji Samud. Tahu kan, yang paling demplon itu!"

"Bawa-bawa si Markonah pula. Sakit kepalaku Man!"

"Markonah itu kan pensiunan penjual jamu Wak.. kalau saya bisa dapetin dia, saya nggak bakalan sakit kepala kayak Wak ini. Masak diajak ngomong aja langsung sakit kepala!"

"Jamu lagi kau sebut-sebut!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun