Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Catatan 90s: (8) Menonton Sepak Bola di Radio

21 Januari 2021   11:32 Diperbarui: 21 Januari 2021   12:00 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi peswat radio by Vectronom (pixabay.com)

Nasib Pei bener-bener apes. Sudah nyemplung, gol dianulir, Persib kalah pula 1-0. Habis itu Persib gagal lolos sebagai runner up, karena disaat yang bersamaan, Persipura membantai Mataram 4-0. Untunglah saya tak ikut-ikutan taruhan....

Dan sekarang, meski menonton lewat televisi, penonton dan pemain juga dilatih untuk bersabar untuk menunda perayaan gol. Apalagi penyebabnya kalau bukan VAR yang membuat offside setipis benang pun bisa menggagalkan sebuah gol yang sangat indah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun