Mohon tunggu...
Alipir Budiman
Alipir Budiman Mohon Tunggu... Guru - hanya ingin menuliskannya

Bekerja sebagai pendidik di MTs Negeri 1 Banjar (dahulu namanya MTs Negeri 2 Gambut) Kabupaten Banjar, Kalsel. Prinsip saya: Long Life Education. Gak pandang tuanya, yang penting masih mau belajar, menimba ilmu. Gak peduli siapa gurunya, yang penting bisa memberi manfaat dan kebaikan...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE dan Legitnya Bisnis di Pasar Digital

24 Agustus 2019   17:00 Diperbarui: 25 Agustus 2019   15:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital. Kemudahan produk dan komoditas membuat pasar pun semakin berkembang. Dari pasar tradisional, pasar modern, lantas sekarang pasar digital. Pelaku dunia usaha pun ramai-ramai membuka lapak di pasar digital. 

Hanya melalui layar HP, pembeli dapat memesan barang sesuai keperluan dan diantar ke tempat tujuan sesuai waktu yang disepakati. Belanja di pasar digital pun bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Tak pelak, bisnis di pasar ini semakin legit.

Maraknya pasar digital saat ini membuat jasa pengiriman barang pun semakin banyak bermunculan. Dari sekian banyak perusahaan yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian barang, salah satunya adalah JNE. 

Kehadiran jasa ekspedisi ini di seluruh Indonesia dengan melayani sekitar 7.000 outlet penjemputan dan pengantaran, membuat pemakai jasa ini merasa semakin mudah. Paket yang disediakan pun mulai dari paket Super Speed, Yakin Esok Sampai (YES), maupun paket Reguler. Pengguna tinggal memilih paket yang diinginkan. Bahkan JNE memperluas jasanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah, yang tersedia dalam Paket Pesona.

Terkait dengan mitra bisnis, JNE juga menjalin kemitraan dengan berbagai produsen pelaku usaha selaku penyedia barang. Berbagai inovasi terus dilakukan untuk memudahkan pelaku dunia usaha agar eksis di  pasar digital. Khusus di Kalimantan Selatan, JNE Cabang Banjarmasin memiliki inovasi yang dihadirkan untuk membantu agar pelaku UKM bisa lebih berkembang. 

Inovasi tersebut, antara lain mengedukasi para pelaku UKM untuk menjadi vendor Pesona JNE agar produk UKM local dapat dipromosikan lebih luas ke seluruh Indonesia. Begitu juga dengan JNE Trucking (JTR) yang merupakan layanan pengiriman dalam jumlah besar dengan menggunakan armada truk dengan harga kompetitif, serta pelatihan gratis seputar strategi digital marketing, packaging, dan sebagainya untuk para pelaku UKM.

Depi Haryanto, pimpinan cabang JNE Banjarmasin, mengungkapkan hal tersebut dalam acara JNE Kopiwriting yang digelar di Caf Eatboss Banjarmasin, Kamis, 22 Agustus 2019.  Acara ini dihadiri oleh para  kompasianer yang tergabung dalam Komunitas Kompasianer Banua Kalimantan Selatan (Kombatan), juga para jurnalis dari berbagai media massa cetak maupun online. 

Banjarmasin merupakan kota ketiga yang disambangi setelah Kota Bandung dan Padang, kemudian berlanjut ke Malang, Yogyakarta, dan Cirebon. Adapun tema yang diusung kali ini adalah "UKM Lokal di Pasar Digital".

Saat ini, menurut Depi, banyak UKM yang telah bekerjasama dengan JNE. Di Banjarmasin sendiri, tercatat sekitar 300 member JLC (JNE Loyalty Card) yang aktif dan 31 vendor Pesona, serta masih ditambah lagi dengan UKM binaan JNE yang bekerja sama dengan pihak lainnya. Depi berharap, dengan perkembangan di era digital dan dukungan dari berbagai pihak, jumlah pelaku UKM dapat terus bertambah serta bisnis mereka dapat semakin maju ke depannya.

Berbagai fasilitas yang difasilitasi oleh JNE ini tentu saja harus dimanfaatkan oleh para pelaku UKM terutama UKM di Banjarmasin, agar bisnis yang mereka geluti di pasar digital semakin legit. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Banjarmasin, terdapat 2.072 UKM yang didominasi oleh sektor kuliner. 

Salah satu pelaku dunia usaha yang memanfaatkan pasar digital ini adalah Aulia Abdi yang terkenal dengan brand "Sambal Acan Raja Banjar"-nya. Aulia merasa sekali, bahwa brand usahanya semakin dikenal berkat pasar digital. Produk Sambal Acan Raja Banjar-nya sekarang bahkan sudah dibawa hingga ke berbagai daerah, bahkan ke Australia.

Kita harapkan, agar muncul Aulia-Aulia baru dari pasar digital. Tentu saja selain menguasai teknologi dan digital agar pengembangannya terus dapat berjalan, juga dengan terus melakukan pengembangan dan inovasi, serta kreativitas terhadap produk itu sendiri.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun