Mohon tunggu...
Alipir Budiman
Alipir Budiman Mohon Tunggu... Guru - hanya ingin menuliskannya

Bekerja sebagai pendidik di MTs Negeri 1 Banjar (dahulu namanya MTs Negeri 2 Gambut) Kabupaten Banjar, Kalsel. Prinsip saya: Long Life Education. Gak pandang tuanya, yang penting masih mau belajar, menimba ilmu. Gak peduli siapa gurunya, yang penting bisa memberi manfaat dan kebaikan...

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mencicil Masa Depan dengan Investasi Saham

1 Februari 2019   05:24 Diperbarui: 1 Februari 2019   05:52 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara pribadi, saya lebih menyukai pengelolaan keuangan melalui investasi di saham. Disclaimer on ya. Alasan saya memilih berinvestasi di saham yaitu modal investasi saham tidak terlalu besar seperti dalam bayangan orang, transaksi saham juga mudah, bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, transaksi saham bersifat likuid dan transparan, untuk jangka panjang menguntungkan, relatif aman, dan yang terpenting pergerakan saham akan mengikuti juga dengan laju inflasi.

Laju inflasi inilah yang harus kita lampaui. Kalau uang kita berkembang hanya sebatas mengikuti laju inflasi, maka nilai uang kita tidak bertambah.

Dengan berinvestasi di saham yang likuid, maka kita akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dengan harga beli (capital gain), selain deviden tentunya. Sebagai contoh, saham BCA, harga per lembar saham pada 3 Januari 2016 adalah Rp. 13.225,-  

Dengan budget maksimal Rp. 25 juta, kita bisa membeli saham sebanyak 18 lot  atau 1.800 lembar (Rp. 23.800.500. 1 lot = 100 lembar saham). Sisa uang cash kita masih ada Rp. 1.199.500 dari yang Rp 25 juta. Sementara pada tanggal 3 Januari 2019 harganya menjadi Rp. 25.900,- perlembar.  Keuntungan yang kita dapatkan perlembar adalah Rp. 25.900 -- Rp. 13.225 = Rp. 12.675.  

Keuntungan tersebut kita kalikan 1.800 lembar saham maka akan menjadi Rp. 22.815.000,-. Ingat! Ini keuntungan lho, modal kita tetap ada. Jika modal ditambah untung ditambah uang cash sisa (23.800.500 + 22.815.000 + 1.199.500), maka uang kita akan menjadi Rp. 47.815.000,- Luar biasa.

Tanpa ribet bukan? Inilah alasan, kenapa saya menulis ini. Niatnya, hanya ingin mengajak kawan-kawan berinvestasi di saham. Ayo, kita jangan kalah dengan mereka yang sudah sukses! Kapan kita mulai menabung saham? Ya, sekarang!

Pencapaian yang luar biasa

Di bawah ini disajikan beberapa saham yang memperoleh pencapaian yang luar biasa selama 10 tahun (Januari 2009 -- Januari 2019). Saham BCA mengalami kenaikan 788,24%, Bank BRI (716,41%), Telkom Indonesia (204,58%), Unilever (488,04%), Astra Internasional (562,65%).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun