Mohon tunggu...
Alipir Budiman
Alipir Budiman Mohon Tunggu... Guru - hanya ingin menuliskannya

Bekerja sebagai pendidik di MTs Negeri 1 Banjar (dahulu namanya MTs Negeri 2 Gambut) Kabupaten Banjar, Kalsel. Prinsip saya: Long Life Education. Gak pandang tuanya, yang penting masih mau belajar, menimba ilmu. Gak peduli siapa gurunya, yang penting bisa memberi manfaat dan kebaikan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Taksi Grab dan Uber

3 April 2016   17:28 Diperbarui: 3 April 2016   17:33 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis online ini menawarkan jasa bagi mereka yang sibuk dan tidak punya waktu ataupun jasa bagi mereka yang malas menghabiskan waktunya. Penulis termasuk orang yang paling suka memanfaatkan jasa online ini, bisa karena sibuk, bisa juga karena malas. Berlibur ke tujuan mana saja, penulis selalu mengecek harga tiket berbagai jenis maskapai dalam aplikasi online, baik itu keberangkatan maupun kepulangan. Begitu juga dengan hotel yang akan dituju, dari harga termurah sampai yang termahal, mengecek lokasi, kamar, dan sebagainya, hanya cukup dengan beberapa sentuhan jari di ponsel. Setelah cocok, kita bisa booking secepatnya. Soal pembayaran? Tinggal buka aplikasi internet bank, kita pilih bank tujuan, jumlah yang dibayarkan, konfirmasi, langsung terkirim saat itu juga, tanpa harus antri di depan kasir atau di muka ATM.

Ingin pesan makanan? Tinggal buka aplikasi kuliner, pilih lokasi kawasan makanan, pilih menu makan, makanan siap diantar, dan bayarnya pun bisa dilakukan sesudah pesanan datang. Untuk Banjarmasin, aplikasi yang tersedia adalah Kulir (Jasa Antaran Belanjaan Orang Banjar), yang bisa diunduh di Playstore.

Malas ke supermarket? Kita bisa berbelanja di mall online. Mulai dari elektronik, pakaian, alat rumah tangga, kosmetik, kecantikan, alat kesehatan, obat, dapur, perlengkapan bayi, fashion dan aksesoris, alat olahraga, otomotif, kamera, foto dan video, buku, handphone, tablet, gadget, laptop dan aksesoris, komputer dan aksesoris, office dan stationary, souvenir, kado dan hadiah, mainan dan hobi, software, makanan dan minuman, serta keperluan lainnya. Cara beli? Tinggal kita bawa troly/keranjang belanjaan, serahkan ke kasir, harga dihitung, dan bayar. Pesanan kita akan dikirim segera. Kita pun  bisa mengecek apakah barang pesanan kita benar-benar sudah dikirim, dari toko, kurir, hingga ke tempat kita.

Soal harga? Tentu saja lebih murah. Kita hanya dikenakan ongkos kirim yang dihitung berdasarkan tarif pengantaran, berat barang, dan lokasi. Rasa-rasanya hampir semua kebutuhan kita dapat teratasi tanpa ada kendala yang berarti.

Simbol Inovasi

Kalau alasan menghentikan taksi Grab dan Uber karena pendapatan mereka yang semakin menurun, maka tentu tak bisa dijadikan pembenaran, karena saat ini , setiap bisnis real sudah pasti akan diiringi bisnis online. Soal harga, mereka bisa meminimalkannya. Itulah keunggulan mereka.

Kalaupun ingin pemerataan tarif, pihak yang bertikai bisa duduk satu meja dengan pihak Organda, DLLAJ, dan sebagainya, bukan dengan cara “menutup” aplikasi bisnis mereka. GrabCar dan Uber, adalah simbol inovasi kemajuan zaman.

Sebuah perusahaan untuk tetap eksis haruslah memiliki daya saing dan inovatif. Pengelolaan bisnis harus mampu menciptakan keunggulan kompetitif, yang berbeda dan sulit ditiru oleh perusahaan lain. GrabCar dan Uber menemukan inovasi dalam persaingan atau strategi pemasaran, serta meningkatkan pelayanan, sehingga berpeluang bertahan dalam jangka panjang. “Berinovasi atau mati” adalah ungkapan yang sangat terkenal dalam dunia bisnis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun