Permasalahan sampah di Indonesia terutama di daerah perkotaan terus meningkat karena penggunaan plastik dan barang lainnya yang semakin meluas seiring dengan perkembangan teknologi, industri, dan populasi penduduk. Meskipun manusia sebagai penghasil sampah aktif, upaya untuk mengurangi timbulnya masih minim. Tempat pembuangan sampah bukanlah solusi terakhir yang efektif karena meskipun sampah hilang dari satu tempat, ia tetap menumpuk di tempat lain tanpa penanganan lebih lanjut. Kapasitas tempat pembuangan akhir juga tidak mampu menampung jumlah sampah yang terus bertambah.
Terutama masalah sampah di Kabupaten Banyumas, seperti di banyak daerah lain di Indonesia, semakin kompleks. Volume sampah yang terus meningkat tidak sejalan dengan infrastruktur dan kemampuan pengelolaannya, yang mengakibatkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.
Adapun program kebijakan pengelolaan sampah di Banyumas dari tahun 2020 sampai sekarang
Pada Tahun 2020 ada Program "Sumpah Beruang" (Sulap Sampah Berubah Uang): Â Â Program ini bertujuan untuk mengurangi timbulan sampah dengan mengajak masyarakat memilah sampah dan menjualnya ke bank sampah. Sampah yang dipilah kemudian diolah menjadi produk-produk bernilai ekonomi, seperti kompos, paving block, dan kerajinan tangan. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi mereka.
Di Tahun 2021 ada 2 program Pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST): TPST dibangun untuk mengolah sampah secara terpadu, mulai dari pemilahan, pengolahan, hingga pemanfaatan kembali. Saat ini, terdapat 13 TPST yang beroperasi di Kabupaten Banyumas. Pembangunan TPST ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan.
 Pada Tahun 2022 ada Surat Edaran dari Bupati Banyumas tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik dan Styrofoam :
- Surat Edaran ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan styrofoam yang menjadi salah satu penyumbang terbesar sampah di Kabupaten Banyumas.
- Masyarakat diimbau untuk menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan dan wadah makanan yang dapat digunakan kembali.
Di Tahun 2023 ada Program Siswa Sadar Sampah.Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap sampah,Siswa diajarkan tentang pentingnya memilah sampah, mendaur ulang sampah, dan mengurangi penggunaan plastik.Program ini diharapkan dapat menumbuhkan generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah.Siswa juga diajarkan tentang pentingnya memilah sampah, mendaur ulang sampah, dan mengurangi penggunaan plastik.
 Pada Tahun 2024 Ada program Pengembangan Aplikasi Pengelolaan Sampah:
- Pemerintah Kabupaten Banyumas sedang mengembangkan aplikasi untuk memudahkan masyarakat dalam mengelola sampah.
- Aplikasi ini akan menyediakan informasi tentang lokasi bank sampah, jadwal pengangkutan sampah, dan tips pengelolaan sampah yang baik.
- Diharapkan aplikasi ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dan efektivitas pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas.
Adapun pengembangan aplikasi sampah di Banyumas :
- Aplikasi Jeknyong, singkatan dari "Ojek Sampah Banyumas", merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas pada Februari 2022 untuk membantu masyarakat dalam mengelola sampah. Aplikasi ini hadir sebagai bagian dari upaya mewujudkan Banyumas bebas sampah pada tahun 2025.Untuk aplikasi ini masih berjalan Hingga Juni 2024, aplikasi Jeknyong telah menunjukkan hasil yang positif dalam membantu masyarakat Banyumas mengelola sampah,yang pengguna aplikasi ini kurang lebih 10 ribu pengguna pada tahun 2024.Aplikasi Jeknyong menawarkan beberapa fitur utama yang memudahkan masyarakat dalam mengelola sampah Pemesanan penjemputan sampah Pelacakan status pemesanan Informasi bank sampah Tips pengelolaan sampah.
- Aplikasi Salinmas singkatan dari Sampah Online Banyumas, merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk membantu masyarakat dalam mengelola sampah organik. Aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2022.Untuk aplikasi ini memiliki kurang lebih 1000 pengguna.Berbeda dengan Jeknyong yang fokus pada pengambilan sampah, Salinmas berfokus pada pemilahan dan pengambilan sampah organik yang bekerja sama dengan bank sampah setempat.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Muhammad Ma’rup,Denok Kurniasih, Tobirin.2023.Akuntabilitas Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Banyumas Melalui Program Sumpah Beruang (Sulap Sampah Berubah Uang)
Farih Rizqi Putranto. 2022.Analisis Kebijakan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Banyumas.Â
Laely Priatna, Wahyu Hariadi, Elly Kristiani Purwendah. 2020.Pengelolaan Sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)Gunung Tugel, Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja,Kabupaten Banyumas.Â
WWW.banyumaskab.go.id.2022.Sulap Sampah Berubah Uang (Sumpah Beruang), Pengelolaan Sampah ala Bantar Gebang akan di Terapkan di Banyumas
Sabrina, Mutia. 2021.Studi Kinerja Pemilahan Sampah Sistem Hanggar di Kabupaten Banyumas
Emiraldo.2022.Problematika Kebijkan Pengelolaan Sampah di Kabupaten Banyumas
Selvi Nur Utami. 2024.Implementasi Salinmas Sebagai Upaya Penanganan Sampah Organik (Studi Kasus: Kelurahan Grendeng, Kabupaten Banyumas)
Febri Dias Rismawati. 2023.Inovasi Pelayanan Publik di Era Digital melalui Aplikasi Jeknyong (Ojeke Inyong) dalam Upaya Mengatasi Permasalahan Sampah di Kabupaten Banyumas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H