Mohon tunggu...
Alin Tamanna Rahmani
Alin Tamanna Rahmani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Menulis saja

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Benang Merah Islam, Berpikir Mencari Kebenaran

25 Agustus 2020   09:30 Diperbarui: 28 September 2020   09:09 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tulisan ini mungkin jadi kelihatan mengada-ada tetapi jika kita berpikir dengan pikiran seorang yang beriman, kita punya kesadaran akan adanya hari akhir dan peringatan tentang peristiwa menjelang datangnya kiamat, dan juga tentang penciptaan manusia oleh Allah yang bermula dari Nabi Adam A.S. di mana setan tidak mau menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Nabi Adam A. S. kemudian setan bersumpah akan memalingkan manusia dari menyembah Allah dan Allah mengizinkannya, kita juga mengimani Al-Quran yang di dalamnya menceritakan bahwa Nabi Sulaiman A.S. diberikan mukjizat oleh Allah dengan menundukkan binatang dan jin kepadanya karena Nabi Sulaiman A.S.yang berdoa kepada Allah agar diberikan ampunan dan dianugerahkan kerajaan yang tidak jua dimiliki oleh siapa pun setelahnya, maka kita juga percaya adanya kaum setan atau iblis. Di antara percaya dan tidak percaya, tetapi nyatanya keberadaan setan pun disebutkan di kitab suci selain Al-Quran. Hal ini menuntun saya untuk mengetahui tentang kejadian Akhir Zaman juga menurut agama-agama, dan akhirnya mengetahui peristiwa-peristiwa yang ternyata semuanya memiliki benang merah, yaitu kedatangan Dajjal dan turunnya Nabi Isa A.S. Jika 80% perkataan dalam Al-Quran sejak 1400 tahun lalu berangsur-angsur sudah terbuktikan oleh ilmu sains (melalui penelitian dan fenomena), maka 20% sisanya merupakan hal-hal (gaib) yang belum terbuktikan pada masa sekarang, sehingga bagi manusia yang menggunakan akal pikirannya akan memercayai bahwa 20% perkataan dalam Al-Quran itu adalah kebenaran yang pasti terjadi berangsur-angsur sampai dengan Akhir Zaman dan setelah Akhir Zaman.

Saya sudah menulis banyak, tetapi sebenarnya masih banyak lagi yang belum tersampaikan dari tulisan ini. Saya mengharapkan kita semua selagi masih diberikan kesempatan hidup, untuk mencari kebenaran dari teka-teki hubungan antara agama, manusia dan peristiwa (sejarah) di dunia ini. Saya bukan seseorang yang ahli agama atau pintar, saya hanya mengandalkan berpikir dan mencari tahu, dan saya yakin bahwa saya menemukan kebenaran dalam agama Islam sebagai jalan keselamatan saya di dunia dan akhirat. Jika kita mencoba untuk membebaskan hati dan pikiran dari persangkaan, dan mencoba lebih banyak menggali tentang masing-masing agama dan juga fakta sejarah, kemudian mencoba berpikir dan menganalisis, Allah memberikan manusia kesempurnaan dari akalnya tentunya jangan sampai disia-siakan hanya karena kita malas untuk berpikir dan mencari tahu kebenaran. Semoga cerita saya bermanfaat bagi pembaca dan saya niatkan ini untuk memenuhi kewajiban dakwah saya sebagai seorang Muslim kepada teman-teman pembaca baik Muslim maupun non Muslim. Apabila ada kesalahan yang membuat ketersinggungan saya mohon maaf sepenuh hati, yang baik dan benar datangnya dari Allah dan yang buruk dan salah datangnya dari saya sendiri. Semoga Allah selalu menuntun kita semua dalam perjalanan berpikir menemukan kebenaran. 

Sebagai penutup saya ingin mengutip firman Allah dalam Al-Quran surat nomor 35 Fatir (Pencipta) ayat 37. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Pengasih Maha Penyayang. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, "Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami (dari neraka), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, yang berlainan dengan yang telah kami kerjakan dahulu," (Dikatakan kepada mereka), "Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang zalim tidak ada seorang penolong pun."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun