Carut marut dunia pendidikan mencapai puncaknya pada pelaksanaan Ujian Nasional 2013 ini. Sudah menjadi UN termahal sepanjang sejarah di tambah pula pelaksanaannua yang amburadul. kira kira siapa yang harus bertanggung jawab?tentu pak Mendiknas M.Nuh walaupun mungkin bukan sepenihnya salah beliau. Sudah sepatutnya Bapak M.Nuh meletakkan jabatannya.
Berbicara tentang pendidikan di negri kita tercinta ini tidak ada habis habisnya.Dari Masalah Ujian Nasional,kurikulum yang terus berganti seiring dengan pergantian mentri sampai kasus Buku pelajaran dan soal ujian yang mengandung Unsur Pornografi.
Hmm...saya ingin sedikit membahas tentang Buku pelajaran dan soal ujian yang mengandung unsur pornografi. Dan kebetulan hal itu di temukan pada pelajaran bidang studi PENJASKES. Saya tergerak menyikapi inikarena solidaritas sesama guru penjaskes yang kata dosen saya, Pak Ramli yang asli Makasar,adalah guru yang paling kuat persaudaraannya dan paling "bandel" hehehe.
Di Silabus dan RPP PENJASKES terdapat 1 bahasan tentang kesehatan yang berfokus pada Pendidikan Seks.Bahkan sampai pada pembahasab Penyakit Menular Seksual.AIDS, GONORE, SPILIS dan lain lain semuanya di bahas. Nah dari sinilah menurut penulis asal muasal adanya buku dan soal bernuansa pornogtafi. Buat para guru dan orang dewasa sebenarnya pembahasan itu bukanlah hal tabu yang berbau pornografi karena ianya merupakan sebuah materi pembelajaran. Yang jadi masalah adalah cara menyampaikqn ke anak didik yqng masih usia SD dan SMP.
Solusi menurut penulis agar kejadian tentang Buku dan Soal yang mengandung unsur porbografi tidak kembali mengemuka adalah dengan menghapuskan Materi Pendidikan Seks dari silabus PENJASKES. Karena hal utama yang menjadi fojus pembelajaran di SD dan SMP adalah G E R A K.
Pembelajaran PENJASKES sebenarnya fokus kepada bagaimana supaya seluruh peserta didik bisa bergerak dan beraktifitas secara fisik agar badan menjadi sehat. Dan jika kesehatan yang di maksud langsung di kaitkan dengan pendidikan seksual sungguh teramat jauh.akan lebih pantas jika pendidikan seks di sampaikan langsung oleh pendidik yang berkompeten.
Salam Olahraga Pendidikan!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H