Mohon tunggu...
Fatimah Nur Maulida
Fatimah Nur Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Jakarta

Mahasiswa Jurnalistik, FDIKOM, UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatGPT Minum Banyak Air: Biaya Tak Terlihat dari Kecerdasan Buatan

23 Desember 2024   01:10 Diperbarui: 23 Desember 2024   01:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Sunday Times

Perusahaan seperti Digital Realty telah memastikan bahwa 43 persen air yang mereka gunakan berasal dari sumber non-minum, seperti penampungan air hujan. Langkah ini dapat mengurangi tekanan pada pasokan air bersih.

Google DeepMind telah mengembangkan sistem AI yang dapat mengurangi konsumsi energi pusat data hingga 40 persen dengan mengarahkan lalu lintas data secara lebih efisien. Pengoptimalan seperti ini juga dapat membantu menekan kebutuhan pendinginan.

Sumber: The Sunday Times
Sumber: The Sunday Times

Sumber: The Sunday Times
Sumber: The Sunday Times

Beberapa perusahaan membagun pusat data di wilayah yang lebih sejuk, seperti Eropa Utara, untuk mengurangi kebutuhan pendinginan. Namun, strategi ini tidak sepenuhnya praktis dalam skala besar karena AI membutuhkan respons cepat yang sulit dicapai jika lokasi terlalu jauh dari pengguna.

Krisis air global semakin parah akibat pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan peningkatan konsumsi di berbagai sektor, termasuk teknologi. Setiap daerah menghadapi tantangan yang unik, mulai dari kekurangan air hingga polusi sumber daya air tawar. Konsumsi air oleh AI menambah beban pada masalah ini.

Mengingat ChatGPT telah memiliki lebih dari 180 juta pengguna, permintaan konsumsi air tawar sangat besar.

Penggunaan air oleh AI diperkirakan akan mencapai 6,6 miliar m pada tahun 2027 -- sekitar setengah dari jumlah air yang digunakan di Inggris dalam setahun.

Dengan memanfaatkan pasokan air regional secara ekstensif, sistem pendingin pusat data sangat penting untuk menjaga server AI pada suhu pengoperasian ideal sekitar 70F, 24 jam sehari.

Akibatnya, pusat-pusat AI memerlukan pendinginan ekstensif selama 24/7, yang sering kali dilakukan melalui AC atau menara pendingin berbahan bakar air, belum lagi dampak sekundernya jika energi dihasilkan melalui pembangkit listrik tenaga batu bara, gas, atau nuklir.

Tentu saja, kedua proses tersebut membebani sumber daya air lokal yang terbatas seperti waduk, sungai, dan permukaan air tanah, yang di beberapa wilayah sudah berkurang akibat perubahan iklim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun