Mohon tunggu...
Moh NaufalAlin
Moh NaufalAlin Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Common Man

Young Entrepreneur soon become a big investor (wish me luck)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN 68 BTV 3 UNEJ Mengulik Potensi Usaha yang Dimiliki Desa Awar-Awar

29 Agustus 2021   10:27 Diperbarui: 29 Agustus 2021   11:58 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Awar-awar merupakan sebuah desa yang berada di kecamatan Asembagus, kabupaten Situbondo. Luas wilayah desa berkisar 346,809 Ha dengan batas sebelah utara yaitu Desa Trigonco, batas sebelah selatan Desa Bantal/Kedunglo, batas sebelah timur Desa Banyuputih dan batas sebelah barat yaitu Desa Perante. Desa yang mengambil nama dari salah satu tumbuhan dengan nama latin "simplisia Fici septicae folium" ini memiliki masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani. 

Desa ini  memiliki potensi dari bidang pertanian yaitu hasil panen komoditi yang berupa tanaman tebu dan beberapa tanaman palawija. Selain itu, desa ini juga mempunyai potensi di bidang kewirausahaan dengan adanya beberapa UMKM dan home industry yang masih dalam tahap berkembang .

Adanya wabah COVID-19 secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada Perekonomian Nasional. Salah satunya berimbas pada sektor perdagangan . Kesulitan mobilitas yang dihadapi semua masyarakat, ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah yaitu pemberlakuan PPKM yang menyebabkan alur roda ekonomi masyarakat terkendala.  pada kesempatan kali ini melalui Program KKN Back to Village, saya sebagai mahasiswa KKN Universitas Jember akan membantu pelaku UMKM di Desa Awar-awar untuk bisa bangkit dalam menghadapi permasalahan yang ada.

Strategi pemasaran ialah merupakan salah satu kunci dalam menghadapi masalah ini. Salah satunya ialah dengan cara penerapan branding pada sebuah produk dan meningkatkan pangsa pasar dengan menggunakan Marketplace yang ada. 

diadakannya KKN Back To Village 3 ini bertujuan agar mahasiswa Universitas Jember dapat terjun langsung ke kampung halaman dan membantuk masyarakat yang terdampak covid-19 dari segi ekonomi dan pendidikan. Mahasiswa Universitas Jember diharapkan dapat membantuk masyarakat di kampung halaman masing-masing dengan ilmu yang mereka miliki dalam mengatasi permasalahan yang ada.

Moh. Naufal Alin, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Jember dengan program pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak Covid-19 dengan UMKM dampingan yaitu Usaha Keripik Singkong Bapak Lazuardi dan Ternak Madu Bapak Taufiq siap membantu mitra terkait dalam kegiatan meningkatkan usaha produk mereka. dengan potensi yang dimiliki Desa Awar-awar yaitu beberapa ladang pertanian yang ditanami Tanaman singkong yang dapat memudahkan jalur Penyuplai Bahan baku, dan masih banyaknya semak perdu yang merupakan areal terbaik bagi lebah untuk memproduksi madu.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

adapun program kerja yang di buat yaitu tentang edukasi akan pentingnya membangun branding produk, dimulai dari bagaimana cara membuat logo dan tagline dari sebuah produk dan memilih kemasan yang mudah dan bagus.

 lalu dilanjutkan dengan perhitungan biaya dan pembukuan sederhana dengan menggunakan aplikasi Bukukas dalam pencatatan transaksi jual beli, dan yang terakhir yaitu penggunaan marketplace sebagai media pemasaran, bisa melalui aplikasi TokoPedia, Shopee, Instagram, Whatsapp dan Asjek (Asembagus Ojek)

dengan adanya edukasi ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan utama yang dihadapi UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun