6. Budaya
Norma budaya memengaruhi bagaimana individu mengekspresikan emosi dan membangun hubungan sosial. Sebagai contoh, budaya kolektivistik seperti di Indonesia cenderung menekankan harmoni sosial, sementara budaya individualistik lebih menghargai kebebasan berekspresi.
Kesimpulan
Perkembangan sosial-emosional adalah hasil dari interaksi kompleks berbagai faktor, termasuk keluarga, lingkungan, pengalaman, dan budaya. Penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung agar individu dapat berkembang secara optimal dalam aspek sosial-emosional. Dengan memahami determinan ini, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik untuk membentuk individu yang sehat secara sosial dan emosional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H