Lingkungan tempat individu tumbuh turut memengaruhi perkembangan sosial-emosional.
Teman Sebaya: Interaksi dengan teman sebaya memungkinkan individu belajar berbagi, berkompromi, dan mengatasi konflik.
Sekolah: Lingkungan sekolah yang mendukung, seperti adanya guru yang peduli dan program pendidikan karakter, sangat membantu dalam membentuk kecerdasan emosional anak.
Masyarakat: Nilai-nilai sosial yang berkembang di masyarakat juga membentuk cara individu berperilaku dan memahami hubungan sosial.
4. Pengalaman dan Pendidikan
Pengalaman Kehidupan: Pengalaman positif, seperti mendapatkan penghargaan atas prestasi, membangun rasa percaya diri dan kemampuan regulasi emosi. Sebaliknya, pengalaman traumatis seperti bullying atau kehilangan orang tercinta dapat memengaruhi perkembangan emosi secara negatif.
Pendidikan Emosional: Program pendidikan yang mengajarkan pengelolaan emosi, empati, dan keterampilan sosial memiliki dampak besar terhadap perkembangan sosial-emosional individu.
5. Teknologi dan Media
Di era digital, teknologi dan media memainkan peran signifikan dalam perkembangan sosial-emosional.
Pengaruh Positif: Media edukatif dapat membantu anak belajar keterampilan sosial dan memahami emosi.
Pengaruh Negatif: Paparan konten yang tidak sesuai atau penggunaan teknologi yang berlebihan dapat menghambat kemampuan individu untuk berinteraksi secara langsung.