**Chapter 2: Teka-Teki Jejak Cermin**
Suasana malam yang tenang menyelimuti kota kecil itu, dengan langit yang tertutup awan gelap dan angin yang menerpa pepohonan di sekitar rumah tua tempat pembunuhan Lisa terjadi. Di kantor polisi, Anton duduk di ruang penyelidikannya yang dipenuhi dengan dokumen kasus, sambil menatap papan besar yang dipenuhi foto-foto tempat kejadian perkara dan catatan-catatan yang belum terpecahkan. Pikiran Anton berputar-putar, mencoba menemukan pola dari teka-teki yang semakin membingungkan ini.
Siska, yang duduk di depannya, masih memegang cangkir kopi yang sudah hampir dingin. Wajahnya menunjukkan kelelahan, tetapi matanya berkilat penuh rasa ingin tahu. Dia selalu tertarik pada hal-hal yang berbau mistis, meskipun Anton berulang kali memperingatkannya agar tetap berpegang pada fakta.
"Masih memikirkan cermin itu, ya?" tanya Siska, mencuri pandang ke arah papan penuh informasi di dinding.
Anton mengangguk perlahan. "Ada sesuatu yang salah dengan cermin itu. Tidak mungkin benda sebesar itu bisa tetap bersih di tengah rumah yang begitu kotor dan penuh debu. Dan sidik jari yang kita temukan---sepertinya milik seseorang yang tidak dikenal di database kita. Itu membuatku bertanya-tanya, siapa pelaku sebenarnya? Pelaku ini pasti bukan orang sembarangan."
Siska tersenyum kecil, seolah sedang merencanakan sesuatu. "Kau tahu, ada cerita lama tentang cermin yang bisa memantulkan jiwa, atau bahkan menangkap bayangan dari dunia lain. Beberapa orang percaya cermin bisa menjadi pintu ke dimensi lain."
Anton menghela napas dan memutar matanya. "Aku sudah bilang berkali-kali, kita tidak sedang berbicara tentang hal-hal mistis di sini, Siska. Aku butuh bukti yang bisa dibuktikan secara logis. Tidak ada hantu atau roh jahat dalam kasus ini. Hanya seseorang yang sangat cerdik dan licik yang memanfaatkan setiap celah yang ada."
Namun, meskipun Anton tetap berpegang pada logika, perasaan bahwa ada yang lebih dari sekadar pembunuhan biasa ini terus menghantui pikirannya. Mengapa cermin itu selalu ada di setiap aspek kasus ini? Dan mengapa sidik jari di cermin tidak bisa diidentifikasi? Anton akhirnya memutuskan untuk meminta ahli forensik memeriksa cermin itu lebih detail.
Beberapa hari kemudian, tim forensik datang dengan laporan baru. "Kami memeriksa cermin itu dengan teliti," kata seorang ahli forensik kepada Anton saat dia menyerahkan dokumen hasil pemeriksaan. "Ada beberapa hal yang aneh. Pertama, sidik jari yang ditemukan di cermin tidak ada di database. Itu artinya, pelaku belum pernah ditangkap atau tidak ada catatan apapun tentang dia. Kedua, permukaan cermin tampaknya baru saja dibersihkan sebagian, namun tidak ada jejak alat pembersih atau kain. Dan yang paling aneh, saat kami menggunakan metode inframerah, ada bayangan samar di balik cermin. Seperti ada sesuatu yang dipantulkan, tapi tidak terlihat oleh mata telanjang."
Anton terdiam sejenak, memikirkan apa yang baru saja didengar. "Bayangan? Maksudmu sesuatu yang fisik?"
Forensik itu menggeleng. "Tidak jelas. Bisa jadi refleksi dari ruangan, atau mungkin sesuatu yang terjadi di permukaan cermin itu sendiri. Kami belum bisa memastikan."
Setelah mendengar penjelasan itu, Anton semakin curiga. Dia mulai merasa bahwa cermin tersebut memiliki peran penting dalam setiap kejadian. Tetapi, bagaimana mungkin sebuah benda mati terlibat dalam pembunuhan? Dia harus memikirkan semua ini dengan cara yang lebih sistematis.
Saat Anton dan Siska menggali lebih dalam tentang latar belakang Lisa, mereka menemukan fakta menarik. Ternyata, Lisa baru-baru ini menjalin hubungan dengan seorang pria yang jarang dikenal di kota kecil itu, seseorang yang misterius dan jarang muncul di publik. Namanya Rian. Orang-orang di sekitar Lisa tidak banyak tahu tentang dia, kecuali bahwa mereka sering terlihat bersama beberapa bulan terakhir. Namun, saat Anton mencoba melacak keberadaan Rian untuk dimintai keterangan, dia hilang tanpa jejak.
"Sepertinya pacarnya ini menyembunyikan sesuatu," kata Anton kepada Siska saat mereka berkendara menuju kampus tempat Lisa kuliah. "Kita perlu menggali lebih dalam tentang Rian. Jika dia menghilang setelah pembunuhan, bisa jadi dia terlibat atau tahu sesuatu yang kita tidak tahu."
Siska mengangguk sambil menatap laptopnya. "Aku sedang mencoba mengakses beberapa catatan pribadi Lisa. Mungkin dia menyimpan sesuatu yang bisa membantu kita memahami hubungannya dengan Rian."
Saat mereka sampai di kampus, Anton dan Siska bertemu dengan beberapa teman dekat Lisa. Salah satu dari mereka, Dina, memberi tahu bahwa Lisa sering berbicara tentang perasaan bahwa dia sedang diawasi. "Dia bilang ada seseorang yang selalu memandanginya, terutama saat dia berada di rumah-rumah tua itu," jelas Dina dengan suara pelan.
"Ada yang tahu siapa orang itu?" tanya Anton.
Dina menggeleng. "Lisa tidak pernah bisa menjelaskan dengan jelas. Dia hanya bilang bahwa dia merasa selalu diawasi, terutama melalui cermin."
Keterangan itu membuat Anton terdiam. Cermin lagi. Seolah-olah benda itu terus muncul dalam setiap bagian dari kasus ini. Anton dan Siska kemudian memutuskan untuk memeriksa barang-barang pribadi Lisa, dengan izin dari keluarganya, termasuk laptop dan buku catatan yang ditinggalkan di apartemennya.
Di dalam laptop Lisa, Siska menemukan sebuah folder yang tersembunyi. Di dalam folder tersebut, ada beberapa catatan pribadi yang ditulis Lisa tentang penelitiannya. Di salah satu catatan, tertulis sesuatu yang membuat Anton terkejut.
_"Aku merasa ada seseorang yang selalu ada di balik cermin. Dia menatapku, mengamatiku, tapi aku tidak pernah bisa melihat wajahnya. Setiap kali aku menatap cermin, aku merasa seperti ada sesuatu yang salah, seolah-olah cerminnya memantulkan bayangan yang bukan milikku."_
Anton membaca catatan itu dengan cermat. Ini jelas menambah lapisan baru dalam penyelidikan. Lisa tidak hanya meneliti rumah-rumah tua, dia juga merasa ada sesuatu yang aneh dengan cermin di rumah-rumah itu. Apakah mungkin Lisa telah menemukan sesuatu yang tidak seharusnya dia temukan?
"Kita perlu menemukan Rian secepatnya," kata Anton. "Aku mulai merasa dia adalah kunci dari semua ini."
Siska melanjutkan penyelidikan di dalam laptop Lisa dan menemukan lebih banyak referensi tentang cermin. Dalam salah satu catatannya, Lisa menuliskan bahwa cermin di rumah tua itu pernah menjadi bagian dari investigasi paranormal bertahun-tahun yang lalu. "Sering dilaporkan bahwa cermin tersebut 'memantulkan sesuatu yang tidak nyata'," tulis Lisa. "Banyak orang yang mengklaim bahwa mereka melihat bayangan yang tidak sesuai dengan realitas, seolah-olah ada dunia lain di balik cermin itu."
Anton merasa skeptis, tetapi fakta bahwa Lisa mencatat semua ini menunjukkan bahwa dia serius. Apakah mungkin cermin ini benar-benar memiliki sesuatu yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah? Atau mungkin pelaku pembunuhan menggunakan cermin untuk memanipulasi korban, menciptakan rasa takut yang pada akhirnya membuat mereka lemah dan rentan?
"Ini semakin rumit," gumam Anton sambil meresapi informasi yang baru saja ditemukan.
Anton memutuskan untuk mencari informasi lebih lanjut tentang investigasi paranormal yang pernah dilakukan di rumah tua itu. Dia menghubungi beberapa sumber lama yang pernah terlibat dalam penyelidikan serupa, dan mendapatkan beberapa informasi menarik. Rumah itu, bertahun-tahun yang lalu, menjadi subjek penelitian oleh sekelompok paranormal karena banyak laporan yang menyatakan bahwa cermin di dalam rumah sering "memantulkan sesuatu yang tidak nyata." Beberapa orang melaporkan melihat bayangan bergerak di dalam cermin meskipun tidak ada orang lain di ruangan itu.
Meskipun Anton tidak percaya pada hal-hal semacam itu, dia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa laporan paranormal ini sangat mirip dengan pengalaman Lisa, seperti yang dituliskan dalam catatannya. Apakah mungkin ada hubungan antara cermin dan pembunuhan?
"Jika pelaku menggunakan cermin untuk menakut-nakuti Lisa atau bahkan membuatnya merasa terganggu secara psikologis, itu bisa menjadi bagian dari rencana mereka," kata Anton kepada Siska.
Siska menatap Anton dengan serius. "Atau mungkin ada sesuatu yang lebih besar dari yang kita pikirkan. Kita harus menemukan Rian dan mendapatkan jawabannya."
Anton mengangguk, menyadari bahwa mereka harus bergerak cepat. Rahasia cermin dan hubungan Lisa dengan Rian adalah dua hal yang harus diungkapkan, sebelum semuanya terlambat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI