Mohon tunggu...
Aline Lintang
Aline Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik

Hallo ! Aku Lintang, seorang pengusaha, pecinta fashion dan kuliner. Lagi sibuk banget nih mengurus Beanshop, tempat di mana kamu bisa belanja baju kece sambil ngopi santai. Aku percaya kalau hidup itu harus dinikmati, jadi aku bikin tempat ini biar kamu bisa nemuin semuanya di satu tempat. Yuk, mampir dan rasain vibe-nya sendiri!

Selanjutnya

Tutup

Horor

Kisah Mistis di Kota Ghoib Saranjana

1 Oktober 2024   16:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   17:28 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : freepik.com

Aku berjuang sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari pengaruh mereka. Dalam hatiku, aku berdoa agar bisa keluar dari tempat ini. Tiba-tiba, suasana di sekelilingku berubah drastis. Musik berhenti, dan semua orang di sekelilingku mengalihkan pandangan ke arahku dengan tatapan kosong.

Satu sosok yang lebih besar dari yang lainnya muncul dari kerumunan. Dia mengenakan jubah hitam dan memiliki aura yang menakutkan. "Kau telah menginjakkan kaki di tempat yang tidak seharusnya kau datangi," katanya dengan suara dalam yang menggema. "Kota ini adalah tempat bagi mereka yang tidak mengindahkan peringatan."

Aku mulai merasa putus asa, tetapi di saat itu, kenangan akan keluarga dan kampung halaman datang menghampiriku. Aku ingat betapa berartinya mereka bagiku dan betapa aku tidak ingin mengecewakan mereka. Dengan segenap tenaga, aku berteriak, "Aku tidak ingin tinggal di sini! Aku ingin pulang!"

Tiba-tiba, suaraku seolah menggetarkan seluruh kota. Semua orang yang mengelilingiku tampak terkejut. Seketika, kekuatan yang menahanku mulai mengendur, dan aku berlari ke arah jalan keluar yang aku masuki.

Ketika aku melangkah keluar dari kota, suasana kembali normal. Suara hutan mulai terdengar lagi, dan sinar matahari menembus dedaunan. Aku terjatuh ke tanah, bernapas dengan sangat berat. Hatiku berdebar-debar, dan aku tidak percaya aku berhasil melarikan diri dari tempat itu.

Aku kembali ke desa dengan perasaan campur aduk---ketakutan, syukur, dan kelegaan. Setelah menceritakan pengalamanku kepada Ibu dan teman-teman, mereka semua terdiam, merenungi apa yang baru saja aku alami. Banyak dari mereka yang tidak percaya, tetapi aku tahu apa yang aku lihat dan rasakan.

Kota Ghoib Saranjana tetap menjadi misteri. Aku tidak pernah lagi menjelajahi hutan sendirian, dan kisah ini menjadi pengingat akan pentingnya menghormati batasan antara dunia nyata dan dunia gaib. Sejak saat itu, aku sering berdoa dan menghargai alam di sekitarku, berharap tidak akan pernah kembali ke tempat yang penuh dengan keajaiban dan kengerian itu. Kota Saranjana, dengan semua keindahan dan misterinya, akan selalu ada dalam ingatanku---sebuah pengalaman yang mengubah hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun